Hubungan Indeks Massa Tubuh Orang Tua Terhadap Indeks Massa Tubuh Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 - 4 di Kabupaten Kulon Progo
HANNAN NADIA ARAFAT, Prof. dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A(K)., Ph.D ; dr. Neti Nurani, M.Kes., Sp.A(K)
2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar belakang: Prevalensi malnutrisi pada anak di DIY masih terus meningkat dari tahun 2018 – 2021. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di DIY dengan angka kurang energi protein tertinggi di DIY dan mengalami peningkatan pada gizi lebih dan obesitas. Malnutrisi pada anak akan berdampak buruk di masa depan, mulai dari tumbuh kembang, hingga risiko penyakit degeneratif dan kardiovaskular. Salah satu yang faktor yang memengaruhi indeks massa tubuh (IMT) anak adalah IMT orang tua. Tujuan: Mengetahui hubungan IMT orang tua terhadap IMT siswa kelas 2 – 4 Sekolah Dasar di Kulon Progo. Metode penelitian: Desain penelitian ini adalah observasional analitik potong lintang. Penelitian ini adalah bagian dari penelitian Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-KMK UGM yang berjudul PRIME Health. Sebanyak 129 subjek yang terdiri dari siswa/i kelas 2 – 4 SD beserta kedua orang tuanya direkrut menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian: IMT ibu berhubungan signifikan dengan IMT dan z-score IMT anak perempuan (r=0,300; p=0,007 dan r=0,318; p=0,004). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT ibu dan anak laki-laki (r=-0,009; p=0,949), IMT bapak dan anak perempuan (r=0,130; p=0,246), dan IMT bapak dan anak laki-laki (r=-0,003; p=0,983). Analisis bivariat lainnya menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan dengan p value > 0,05 pada status gizi orang tua-anak, FFQ-IMT anak, pendidikan orang tua-status gizi anak, dan penghasilan orang tua-status gizi anak. Kesimpulan: IMT ibu memiliki hubungan secara positif lemah yang signifikan terhadap IMT anak perempuan, tetapi tidak dengan hubungan IMT ibu-anak laki-laki dan IMT bapak-anak.
Background: The prevalence of malnutrition in children in the Special Region of Yogyakarta (DIY) has continued to increase from 2018-2021. Kulon Progo Regency is one of the regencies in DIY with the highest rates of energy and protein deficieny and has also experienced an increase in overnutrition and obesity. Malnutrition in children can have adverse future consequences, including growth and development issues, as well as an increased risk of degenertive and cardiovascular diseases. Some factors influencing a child’s BMI is the BMI of their parents. Objective: To determine the association between parental BMI and the BMI of 2nd to 4th-grade students in elementary schools in Kulon Progo. Methods: The research design employed in this study is a cross-sectional analytical observational design. This research is a part of the PRIME Health study conducted by the Department of Child Health at FK-KMK UGM. A total of 129 subjects, consisting of 2nd to 4th-grade students and their respective parents, were recruited using purposive sampling. Results: Maternal BMI was significantly associated with the BMI and BMI z-score of daughters (r=0,300; p=0,007 and r=0,318; p=0,004). However, there was no significant association between maternal BMI and sons (r=-0,009; p=0,949), paternal BMI and daughters (r=0,130; p=0,246), or paternal BMI and sons (r=-0,003; p=0,983). Other bivariate anaylses showed no significant associations with p values > 0,05 for parental-child nutritional status, FFQ-BMI of the child, parental education-child nutritional status, and parental income-child nutritional status. Conclusion: Maternal BMI has a weak but significant positive association with the BMI of daughters, but not with the BMI of sons or paternal-sons BMI.
Kata Kunci : indeks massa tubuh, obesitas, gizi lebih, anak, orang tua