Laporkan Masalah

Makna Ruang Tempat Pemakaman Krapyak Bagi Warga Sekitar dan Pengguna Ruang

Sekar Djatmikojati, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D

2024 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Tempat Pemakaman Krapyak merupakan salah satu pemakaman umum di Kota Yogyakarta yang sudah ada sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Terletak di kawasan Krapyak yang merupakan kawasan cagar budaya serta didukung dengan usia makam yang hampir 100 tahun menjadi kekhasan dan keunikan tersendiri dari pemakaman ini. Kekhasan dan keunikan ini kemudian mampu memicu munculnya nilai ruang lebih dari Pemakaman Krapyak sehingga pemakaman ini tidak hanya bernilai spiritual karena hanya difungsikan sebagai tempat memakamkan jenazah saja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji makna Tempat Pemakaman Krapyak yang melekat dari ruang itu sendiri bagi warga sekitar maupun pengguna ruang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif-fenomenologi, yaitu untuk menggali dan membangun pengetahuan mengenai makna ruang yang ada di lapangan dengan mencari dan menampung informasi yang sebanyak-banyaknya. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi ialah dengan metode in-depth-interview. Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu adanya makna ruang Tempat Pemakaman Krapyak yang berasal dari warga sekitar, pengguna ruang maupun makna yang telah secara langsung melekat. Makna ruang yang muncul pada Tempat Pemakaman Krapyak antara lain yaitu makna sejarah atau histori, makna sosial, makna ekonomis, dan makna spiritual. Makna sejarah atau histori dari Makam Krapyak muncul akibat dari adanya nilai sejarah yang sudah melekat pada makam ini yang keberadaannya sejak masa pemerintahan Sri Sultan HB I. Makna sosial menunjukkan bahwa Makam Krapyak mampu mewadahi hubungan dan interaksi manusia didalamnya. Selanjutnya makna ekonomis muncul dari makam yang menjadi tempat pemenuhan kebutuhan manusia didalamnya. Kemudian Makam Krapyak dimaknai secara spiritual dimana adanya kepercayaan pada ajaran agama, sebagai sebuah pengabdian tulus lahir batin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya suatu pemahaman mengenai nilai-nilai lokal yang ada pada setiap ruang tidak terkecuali ruang pemakaman. Pemakaman bagi masyarakat umum hanya dimaknai sebagai simbol kematian memiliki berbagai nilai dan makna lebih bagi manusia yang memaknainya. Khususnya bagi mereka yang secara langsung menggunakan pemakaman. 

Krapyak Cemetery is one of the public cemeteries in Yogyakarta City which has existed since the reign of Sri Sultan Hamengkubawono I. Located in the Krapyak area, which is a cultural heritage zone and supported by the age of graves that are almost 100 years old, it becomes a distinctiveness and uniqueness of this cemetery.  This distinctiveness and uniqueness have been able to trigger the emergence of spatial value from Krapyak Cemetery, so it is not only spiritually valuable because it is not only functioned as a burial place. The objective in this research is to analyse the significance of Krapyak Cemetery inherent in the space itself and for the users of the space.

This research uses an inductive-phenomenological approach to dig and build knowledge about space significance in the field by searching for and collecting as much information as possible. The space significance of Krapyak Cemetery is acquired with in-depth-interview method. The result of these findings are the space significance of Krapyak Cemetery that come from both space users and significance that have directly owned. The space significance of Krapyak Cemetery are social, economic and spiritual. The social significance indicates that Krapyak Cemetery is able to accommodate relationships and human interactions within it. The economic significance arises from the graves that serve as a place for fulfilling human needs within them. Then, Krapyak Cemetery is interpreted spiritually where there is a belief in religious teachings, as a sincere devotion and the history that has become attached to this grave. This paper concludes that is important to understand the local values inherent in every space, including cemetery space. The cemetery, commonly perceived by the general public as a symbol of death, holds various values and significance, particularly for those who directly use the cemetery, providing a deeper significance for individuals interpreting it. 

Kata Kunci : Makna, Nilai, Ruang, Kawasan Krapyak, Tempat Pemakaman, Sejarah, Spiritual

  1. S2-2024-490171-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490171-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490171-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490171-title.pdf