Strategi Percepatan Pencapaian Target Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) Di PT Krakatau Chandra Energi
Imam Rojani, R. Mahelan Prabantarikso, MM., Dr., CWM., CERG., CHRM
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Energi
listrik memiliki peran yang sangat sentral dan tulang punggung dalam menjaga
ketahanan energi. Energi listrik dibuat dari pembangkit listrik dari sumber
fosil maupun EBT. Ketergantungan energi
fosil masih tinggi dan memerlukan peningkatan EBT untuk mewujudkan NZE tahun
2060. Potensi EBT di Indonesia mencapai 3.686 GW sedangkan pemanfaatanya masih
rendah sebesar 12,54 GW. EBT merupakan sumber energi bersih akan tetapi biaya
investasi dan produksinya masih tinggi dibanding fosil sehingga perlu regulasi
untuk meningkatkan bauran EBT. Perpres No. 22 Tahun 2017 tentang RUEN
menyatakan target bauran EBT sebesar 23% tahun 2025 dan 31% tahun 2050. PT KCE
merupakan perusahaan energi di KIK yang mempunyai PLTGU 120 MW berbahan fosil
(gas) dan EBT PLTS 0,94MWp. Bauran EBT PT KCE saat ini hanya 0,8?ri target
23% tahun 2025 sehingga menimbulkan gap 22,2% untuk mencapai 23%. PT KCE telah
menerapkan berbagai strategi untuk peningkatan bauran EBT akan tetapi baru
terealisasi 0,8% sehingga memerlukan strategi percepatan pencapaian target
bauran EBT sebagai upaya penciptaan energi bersih dan pemenuhan target bauran
EBT.
Tujuan utama dalam
penelitian ini yang dilakukan secara deskriptif kualitatif adalah mengindentifikasi faktor lingkunga
eksternal dan internal perusahaan, mengindentifikasi posisi portofolio usaha
perusahaan dan memformulasikan strategi
yang tepat dalam percepatan target bauran EBT di PT KCE. Data yang digunakan
terdiri dari data primer yang bersumber dari wawancara dengan manajemen PT KCE
dan sekunder yang berasal dari company profil, RJPP, annual report,
dokumen studi kelayakan, data internal dan data eksternal. Dari data
tersebut dianalisis faktor lingkungan ekternal menggunakan PESTEL, Five
Forces Porter dan key success factors, sedangkan faktor internal
menggunakan VRIO. Langkah selanjutnya menggunakan Matriks EFE, IFE dan
mengetahui posisi usaha menggunakan Matriks IE serta memformulasikan strategi
menggunakan QSPM.
Hasil lingkungan
eksternal dengan peluang terbesarnya
adalah potensi EBT energi surya sebesar 207,8 GWp dan ancaman terbesarnya
adalah adanya perubahan regulasi dan tekanan PLN akibat overcapacity. Dengan
nilai EFE 3,07 (kuat). Sedangkan faktor internal kekuatan terbesar adalah
memiliki IUPTL untuk menyediakan tenaga listrik dan memiliki kelemahan bahwa PT
KCE masih berfokus pada satu jenis EBT yaitu PLTS. Dengan nilai IFE 2,69
(rata-rata). Hasil Matriks IE menunjukan posisi sel II yaitu pada tahap grow
and build dengan strategi intensif dan integratif dalam peningkatan target
bauran EBT. Melalui Matriks SWOT diperoleh 9 strategi alternatif utama dan
penentuan prioritas utama strategi menggunakan QSPM yaitu mengoptimalkan IUPTL.
Hasil analisis penelitian ini merekomendasikan strategi percepatan untuk
mengejar target bauran EBT sebesar 23% tahun 2025 peningkatan ini sejalan
dengan proyeksi demand listrik di KIK yang terus meningkat.
Electrical energy has a very central and backbone
role in maintaining energy security. Electrical energy is made from electricity
generation from fossil and new renewable energy (NRE). Dependence on fossil
energy is still high and requires an increase in NRE to realize NZE in 2060.
The potential for NRE in Indonesia reaches 3,686 GW while utilization is still
low at 12.54 GW. NRE is a clean energy source, but investment and production
costs are still high compared to fossil fuels, so regulations are needed to
increase the NRE mix. Presidential Decree No. 22 of 2017 concerning RUEN states
that the NRE mix target is 23% in 2025 and 31% in 2050. PT KCE is an energy
company in KIK which has a 120 MW PLTGU made from fossil (gas) and 0.94MWp NRE
PLTS. PT KCE have NRE mix is currently only 0.8% of the target of 23% in 2025,
causing a gap of 22.2% to reach 23%. PT KCE has implemented various strategies
to increase the NRE mix, but only 0.8% has been realized, so it requires a
strategy to accelerate the achievement of the RE mix target as an effort to
create clean energy and fulfill the NRE mix target.
The main objective of this research, which was carried out in a
qualitative descriptive manner, was to identify the company's external and
internal environmental factors, identify the position of the company's business
portfolio and formulate appropriate strategies to accelerate the NRE mix target
at PT KCE. The data used consists of primary data sourced from interviews with
PT KCE management and secondary data originating from the company profile,
RJPP, annual report, feasibility study documents, internal data and external
data. From this data, external environmental factors were analyzed using
PESTEL, Porter's Five Forces and key success factors, while internal factors
used VRIO. The next step is to use the EFE, IFE matrices and find out the
business position using the IE matrix and formulate a strategy using QSPM.
The external environmental result with the biggest opportunity is the
potential for renewable solar energy of 207.8 GWp and the biggest threat is
changes in regulations and pressure from PLN due to overcapacity. With an EFE
value of 3.07 (strong). Meanwhile, the biggest internal strength factor is
having IUPTL to provide electricity and the weakness is that PT KCE still
focuses on one type of NRE, namely PLTS. With an IFE value of 2.69 (average).
The IE matrix results show the position of cell II, namely at the grow and
build stage with an intensive and integrative strategy in increasing the RE mix
target. Through the SWOT matrix, 9 main alternative strategies were obtained
and the main priority strategy was determined using QSPM, namely optimizing
IUPTL. The results of this research analysis recommend an acceleration strategy
to achieve the NRE mix target of 23% in 2025, this increase is in line with
projected electricity demand in KIK which continues to increase.
Kata Kunci : Strategi percepatan, EBT, PLTS, PESTEL, Porter’s Five Forces, key success factors, Matriks EFE, IFE, IE, Matriks SWOT, QSPM.