ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM KEMENKEU LEARNING CENTER

Diah Nofita Rini, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Kementerian Keuangan sebagai Corporate University, telah mengembangkan platform Kemenkeu Learning Center (KLC) sejak tahun 2017 yang diikuti dengan langkah internalisasi, penyempurnaan dan peluncuran knowledge management system (KLC_KMS) sebagai pusat pengetahuan di tahun 2021. Namun demikian, tingkat penggunaan platform (KLC_KMS)  ini masih belum mencapai harapan sebagai aplikasi strategis bagi tujuan organisasi. Kondisi saat ini digambarkan dengan tingkat partisipasi yang belum optimal, hanya 45?ri seluruh pegawai Kemenkeu dan baru 1,7% pegawai berkontribusi berbagi pengetahuan dalam platform tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat pengadopsian KLC_KMS di Kemenkeu Corpu. Hasil identifikasi kemudian dibandingkan dengan strategi pengelolaan yang dijalankan untuk mendapatkan perspektif strategis terkait langkah pengembangan KLC_KMS di masa yang akan datang. Peneliti menggunakan model penelitian Unified Theory of Acceptance & Use of Technology 2 (UTAUT-2) sebagai alat analisis data yang dikumpulkan melalui kuesioner dan disebar kepada pengguna platform. Sebanyak 935 hasil kuesioner diolah melalui SmartPLS dan ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi niat pengadopsian KMS, diurutkan dari yang paling signifikan yaitu: faktor kebiasaan (? sebesar 0,514), motivasi hedonis (? sebesar 0,200), ekpektasi kinerja (? sebesar 0,155), dan kondisi yang memfasilitasi (? sebesar 0,085). Perspektif manajemen atas hasil analisis UTAUT-2 dan analisis SPOT menunjukan perkembangan KLC_KMS telah sesuai dengan strategi organisasi untuk membangun budaya belajar di Kemenkeu. Adapun optimalisasi sistem manajemen pengetahuan dapat dilakukan dengan memfasilitasi kolaborasi yang lebih terbuka dalam interaksi platform KLC_KMS serta penguatan budaya berbagi pengetahuan di dalam organisasi.

The Ministry of Finance, as a Corporate University, has developed the Kemenkeu Learning Center (KLC) platform since 2017, which was followed by internalization, refinement, and the launch of the knowledge management system (KLC_KMS) as a knowledge hub in 2021. However, the level of platform utilization has not yet met expectations as a strategic application for organizational goals. The current condition is characterized by suboptimal participation, with only 45% of all Ministry of Finance employees and a mere 1.7% of employees actively contributing knowledge sharing on the platform. This research aims to identify the factors influencing the intention to use KLC_KMS within the Ministry of Finance Corporate University and compare the findings with the management strategies implemented to gain a strategic perspective on future KLC_KMS development. The Unified Theory of Acceptance & Use of Technology 2 (UTAUT-2) research model is employed as the analytical tool, and data is collected through questionnaires distributed to platform users. A total of 935 questionnaire responses are analyzed using SmartPLS. The results reveal that the factors influencing the intention to use KMS, ranked from most to least significant, are habit (? = 0.514), hedonic motivation (? = 0.200), performance expectancy (? = 0.155), and facilitating conditions (? = 0.085). The management perspective on the UTAUT-2 analysis and SPOT analysis demonstrates that the development of KLC_KMS aligns with the organization's strategy to foster a learning culture within the Ministry of Finance. To optimize the knowledge management system, it is recommended to facilitate more open collaboration within the KLC_KMS platform and strengthen the culture of knowledge sharing within the organization.

Kata Kunci : Manajemen pengetahuan, UTAUT-2, budaya berbagi pengetahuan, Knowledge management, UTAUT-2, knowledge sharing culture