PENGARUH PENGGUNAAN DANA HASIL IPO TERHADAP UNDERPRICING DAN KELANGSUNGAN HIDUP STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DENGAN SKOR ESG DI INDONESIA
Adhe Pangesti Aji, Dr. Erni Ekawati, MBA
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Informasi penggunaan dana
hasil IPO merupakan hal yang harus dituangkan dalam prospektus. Informasi
tersebut dapat menjadi acuan investor dalam mengambil keputusan investasi.
Perusahaan melakukan IPO untuk keperluan investasi, modal kerja dan
pengembalian utang. Penggunaan dana IPO untuk investasi dan modal kerja
memberikan sinyal positif sedangkan untuk pengembalian utang merupakan sinyal
negatif bagi investor. Selain itu, terdapat perusahaan yang setelah melakukan
IPO berlanjut dengan mengadopsi dan menerapkan aktivitas environmental,
social, and governance (ESG). Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
perusahaan-perusahaan dengan skor ESG memiliki fenomena underpricing dan
survival yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan pada
umumnya dalam menggunakan dana IPO. Periode penelitian dilakukan terhadap
perusahaan-perusahaan di Indonesia yang melakukan IPO dalam kurun waktu tahun
2008 s.d 2021. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis
regresi linear berganda diketahui bahwa untuk keseluruhan sampel penggunaan
dana hasil IPO untuk investasi dan modal kerja berpengaruh positif terhadap underpricing,
sedangkan untuk pengembalian utang tidak berpengaruh terhadap underpricing. Khusus
untuk perusahaan yang memperoleh skor ESG, penggunaan dana hasil IPO untuk
pengembalian utang berpengaruh positif terhadap underpricing. Underpricing memperkuat
pengaruh penggunaan dana IPO untuk investasi terhadap survival terjadi
pada sampel perusahaan secara umum maupun perusahaan yang memperoleh skor ESG.
Implikasi dari penelitian ini, menunjukkan bahwa investor tidak
mempertimbangkan IPO sebagai pengembalian utang pada perusahaan yang memperoleh
skor ESG sebagai sinyal negatif untuk berinvestasi.
Intended Use of Proceeds of Initial Public Offerings (IPO) is something that must be stated in the prospectus. This information can be a reference for investors in making investment decisions. Companies conduct IPOs for investment, working capital, and debt repayment purposes. The use of IPO proceeds for investment and working capital provides a positive signal, while debt repayment is a negative signal for investors. In addition, there are companies that after conducting an IPO, continue to adopt and implement environmental, social, and governance (ESG) activities. This study aims to examine whether companies with ESG scores have different underpricing and survival phenomena compared to companies in general that use IPO funds. The research period was conducted on companies in Indonesia that conducted IPOs in the period 2008–2021. Based on the results of the study using the multiple linear regression analysis method, it is known that for the entire sample, the use of IPO proceeds for investment and working capital has a positive effect on underpricing, while debt repayment does not affect underpricing. Especially for companies that obtain ESG scores, the use of IPO proceeds for debt repayment has a positive effect on underpricing. Underpricing strengthens the effect of the use of IPO proceeds for investment on survival in the sample of companies in general and companies that obtain ESG scores. This study implies that investors do not consider IPOs as a return on debt in companies that obtain ESG scores as a negative signal to invest.
Kata Kunci : Underpricing, Survival, ESG, Initial Return, penggunaan dana hasil IPO, Investment, Working Capital, Debt.