Interjeksi Bahasa Korea dalam Drama Korea Twenty-Five Twenty-One (???? ????)
Mega Khasna Dilla, Sri Wahyuningsih, S.S., M.A.
2023 | Skripsi | BAHASA KOREA
Penelitian ini membahas tentang interjeksi dan fungsinya sebagai penanda wacana dalam drama Korea ‘Twenty-Five Twenty-One’. Tujuan penelitian adalah menunjukkan frekuensi interjeksi yang terdapat pada drama serta mendeskripsikan makna dan fungsi dari interjeksi dengan frekuensi kemunculan terbanyak dalam drama. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interjeksi menurut Nam Gi Shim dkk (2019) dan teori penanda wacana menurut Jeon Yeong Ok (2002).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa interjeksi ? (a) menjadi interjeksi yang paling banyak muncul dalam drama dengan kemunculan sebanyak 768 kali atau persentase kemunculan sebanyak 16%. Selanjutnya, ditemukan bahwa interjeksi ? (a) dalam drama dapat dibagi menjadi tiga jenis interjeksi, yaitu (1) interjeksi emotif, (2) interjeksi volitif, dan (3) interjeksi kebiasaan berbicara dan gagap. Interjeksi emotif yang ditemukan memiliki makna senang, kemarahan, kesedihan, keluh kesah, terkejut, dan penyesalan. Interjeksi volitif yang ditemukan memiliki makna keputusasaan dan jawaban positif. Interjeksi kebiasaan berbicara dan gagap yang ditemukan memiliki makna kebiasaan berbicara dan gagap. Jenis interjeksi kebiasaan berbicara dan gagap yang berupa makna kebiasaan berbicara menjadi makna dari interjeksi ? (a) yang paling banyak ditemukan.
Dalam fungsinya sebagai penanda wacana, ditemukan bahwa interjeksi ? (a) dalam drama memiliki tiga kategori, yaitu (1) ikatan topik dan topik, (2) ikatan topik dan pembicara, dan (3) ikatan pembicara dan pendengar. Ikatan topik dan topik yang ditemukan memiliki fungsi memulai, perkembangan, perubahan, menghubungkan, dan pengakhiran. Ikatan topik dan pembicara yang ditemukan memiliki fungsi penguluran waktu, melemahkan argumen, lanjutan, mengedit, dan mengungkapkan sikap negatif. Ikatan pembicara dan pendengar yang ditemukan memiliki fungsi merespon. Jenis ikatan topik dan pembicara berupa fungsi mengungkapkan sikap negatif menjadi fungsi dari interjeksi ? (a) yang paling banyak ditemukan.
This study discusses the interjections and their functions as discourse markers in the Korean drama ‘Twenty-Five Twenty-One’. The purpose of this study is to show the interjections found in drama and to describe the meaning and function of interjections with the highest frequency of occurrence in the drama. The research method used for this research is descriptive quantitative and qualitative methods. The theory used in this study is the theory of interjection according to Gi Shim Nam et al (2019) and the theory of discourse markers according to Yeong Ok Jeon (2002).
The result of this study concluded that the interjection ? (a) is the most frequently occurring interjection in drama with 768 occurrences or a percentage of occurrence is 16%. Furthermore, it was found that the interjection ? (a) in the drama can be divided into three types of interjections: (1) emotive interjections, (2) volitive interjections, and (3) speech habit and stuttering interjections. The discovered emotive interjections convey meanings of joy, anger, sadness, sigh, surprise, and regret. The discovered volitive interjections convey meanings of abandonment and positive answer. The discovered speech habit and stuttering interjections convey meanings of speech habit and stuttering. The speech habit and stuttering interjection types in the form of speech habit meanings are the most common meanings of the interjection ? (a).
In its function as a discourse marker, it was found the interjection ? (a) has three categories: (1) topic and topic bind, (2) topic and speaker bind, and (3) speaker and listener bind. The discovered topic and topic bind convey functions of starting, development, change, connecting, and closing. The discovered topic and speaker bind convey functions of buying time, weaken the argument, advanced, correction, and expressing negative attitude. The discovered speaker and listener bind convey functions of respond. The topic and speaker bind type in the form of the function of expressing negative attitudes is the function of the interjection ? (a) that is found the most.
Kata Kunci : jenis interjeksi, makna interjeksi, fungsi interjeksi, Twenty-Five Twenty-One