Pengembangan Wisata Sungai melalui Pemanfaatan Kawasan Sungai di Yogyakarta
Nissa Larasati, Dr.rer.pol. Dyah Widiyastuti, S.T., M.C.P
2024 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata
Pengembangan wisata sungai akan memanfaatkan kawasan sungai untuk kegiatan wisata. Kebutuhan komponen wisata akan membentuk pemanfaatan baik fisik maupun non-fisik pada kawasan sungai. Sistem pengelolaan menjadi bagian penting dari pengembangan wisata. Tidak hanya tentang keberlangsungan kegiatan wisata, tetapi juga keberlanjutan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Proses pengembangan wisata dapat membawa pada satu fase tertentu. Penelitian ini bertujuan menemukan fase pengembangan wisata di Ledok Sambi, Kopi Opak #29, dan Potrobayan River Camp sebagai daya tarik wisata yang memanfaatkan sungai melalui bentuk pemanfaatan, sistem pengelolaan, dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan wisata. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif, melalui analisis teknik overlay peta dan observasi untuk melihat pemanfaatannya serta menganalisis fase pengembangan wisata dengan menilai relevansi setiap indikator pada tiga aspek yaitu fisik, aktivitas, dan pengelolaan. Penelitian ini menemukan bahwa tiga wisata sungai memiliki bentuk pemanfaatan, sistem pengelolaan dan partisipasi masyarakat yang berbeda dalam mengembangkan wisata sungai. Perbedaan proses tersebut membawa pada fase yang berbeda dimana Ledok Sambi berada di fase pengembangan, Kopi Opak #29 di fase stagnasi, dan Potrobayan pada fase keterlibatan. Sistem pengelolaan menjadi faktor internal yang paling berpengaruh dalam kemampuan mengembangkan wisata karena partisipasi masyarakat menjadi penting dalam mewujudkan prinsip ekowisata. Sementara itu, keterlibatan pemangku kepentingan sebagai faktor eksternal juga dibutuhkan dalam mengontrol dan memantau pengembangan wisata sungai demi keberlanjutan alam kawasan sungai di masa depan.
River tourism development will utilize the river area for tourism activities. The needs of tourism components will shape both physical and non-physical utilization of the river area. The management system is an important part of tourism development, not only about the sustainability of tourism activities but also the sustainability of the lives of the surrounding communities. The process of tourism development can lead to a specific phase. This research aims to find the phase of tourism development in Ledok Sambi, Opak #29 Coffee, and Potrobayan River Camp as a tourist attraction that utilizes the river through utilization, management system, and community participation in developing tourism. The method used in this research is a qualitative method, through analysis of map overlay techniques and observation to see the utilization and analyze the tourism development phase by assessing the relevance of each indicator in three aspects, namely physical, activity, and management. This study found that the three river tours have different forms of utilization, management systems, and community participation in the development of river tourism. The difference in the process leads to different phases: Ledok Sambi in the development phase, Kopi Opak #29 in the stagnation phase, and Potrobayan in the engagement phase. The management system is the most influential internal factor in developing tourism because community participation is important in realizing ecotourism principles. Meanwhile, stakeholder involvement as an external factor is also needed in controlling and monitoring the development of river tourism for the sake of the natural sustainability of the river area in the future.
Kata Kunci : pemanfaatan sungai, pengembangan wisata sungai, manajemen wisata sungai, fase pengembangan wisata