Laporkan Masalah

Pengaruh Faktor Jenis Kredit dan Pola Pejaminan Terhadap Pencapaian Kinerja Pendapatan Subrogasi Pada PT Jamkrindo Kantor Cabang Ambon

Aditya Putra Darmawan, Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc., Ph.D., AFHEA

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjaminan kredit khususnya bagi UMKM agar dapat memudahkan dalam akses permodalan pada lembaga keuangan.

Adapun sumber pendapatan Jamkrindo berasal dari imbal jasa penjaminan (IJP), pendapatan subrogasi dan pendapatan investasi. Pendapatan terbesar dari Jamkrindo berasal dari IJP. Tetapi bagi perusahaan penjaminan kinerja pendapatan subrogasi penting untuk ditingkatkan, karena meningkatkan efektivitas pendapatan subrogasi dapat mengurangi risiko piutang subrogasi tidak tertagih.

Peningkatan efektivitas pendapatan subrogasi dilakukan dengan strategi mitigasi risiko seperti penerapan pola penjaminan yang disesuaikan dengan jenis-jenis kredit yang diajukan oleh calon terjamin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data yang dianalisis berupa wawancara dan laporan keuangan meliputi portofolio bisnis penjaminan, jumlah klaim yang dibayarkan dan pendapatan subrogasi yang didapatkan oleh Jamkrindo. 

Atas analisa yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa:

Pola penjaminan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan subrogasi di Jamkrindo Cabang Ambon yaitu penjaminan yang diproses Conditional Automatic Cover (CAC) dan jenis kredit yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan subrogasi di Jamkrindo Cabang Ambon yaitu kredit usaha rakyat (KUR) 2015. Sehingga kombinasi terbaik pola penjaminan dan jenis kredit yang meningkatkan kinerja pendapatan subrogasi adalah CAC KUR.

Strategi yang dapat digunakan untuk pencegahan piutang subrogasi tidak tertagih dengan melakukan pemetaan dan pemantauan risk portfolio penjaminan kredit yang dikelola Kantor Cabang Ambon, melakukan pengelolaan dan pembatasan atas portfolio penjaminan kredit yang memiliki tingkat wanprestasi besar, dan adanya perbaikan kebijakan/standart prosedure yang baik dalam proses mitigasi risiko penjaminan penjaminan misalnya agunan, teknik penagihan subrogasi maupun penjaminan ulang (re-asuransi). Selain itu diharapkan adanya program kerja yang mendukung pencegahan dan peningkatan recovery subrogasi antara lain meningkatkan kehati-hatian, evaluasi dan penilaian kredit yang lebih cermat dan akurat sebelum menyetujui penjaminan kredit, melakukan pendekatan dengan mitra bank dalam proses penagihan subrogasi dengan metode rekonsiliasi secara rutin, dan memantau agunan yang tersedia hingga proses lelang dilakukan dan pembuatan perjanjian penjaminan kredit dengan mitra lebih mengedepankan mitigasi risiko.

PT Guarantee Credit Indonesia (Jamkrindo) is a company that operates in the field of credit guarantee services, especially for MSMEs to facilitate access to capital.

Jamkrindo's sources of income come from guarantee service fees (IJP), subrogation income and investment income. Jamkrindo's largest income comes from IJP. However, for guarantee companies it is important to improve the performance of subrogation revenues, because increasing the effectiveness of subrogation revenues can reduce the risk of uncollectible subrogation receivables.

Increasing the effectiveness of subrogation income is carried out with risk mitigation strategies such as implementing a guarantee pattern that is tailored to the types of credit proposed by guaranteed candidates. This research is qualitative research with data analyzed in the form of interviews and financial reports including portfolio guarantee, the number of claims paid and subrogation obtained by Jamkrindo.

Based on the analysis that has been carried out, the conclusion is that:

The guarantee pattern that makes a fairly large contribution to subrogation income at Jamkrindo Ambon Branch is the Conditional Automatic Cover (CAC) guarantee pattern, while the type of credit that makes a large enough contribution to subrogation income at Jamkrindo Ambon Branch is Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2015. So the best combination of guarantee pattern and type The credit that improves subrogation income performance is CAC KUR. 

Strategies that can be used to prevent uncollectible subrogated receivables are mapping and monitoring the risk portfolio of credit guarantees managed by the Ambon Branch Office, managing and limiting credit guarantee portfolios that have high levels of default, and there are improvements of policies/standard procedures in the process of mitigating underwriting risks, for example collateral, subrogation collection techniques and re-insurance. In addition, there will be a work program that supports the prevention and improvement of subrogation recovery, including increasing prudence, more careful and accurate credit evaluation and assessment before approving credit guarantees, approaching bank partners in the subrogation collection process using a routine reconciliation method, and monitoring available collateral until the auction process is carried out and making credit guarantee agreements with partners prioritizing risk mitigation. 

Kata Kunci : Efektivitas kinerja subrogasi, Pendapatan Subrogasi, Strategi Mitigasi Piutang Subrogasi

  1. S2-2024-490109-abstract.pdf  
  2. S2-2024-490109-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-490109-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-490109-title.pdf