Strategi Perempuan untuk Menyelamatkan Alam: Kritik Ekofeminisme dalam Novel The Last Beekeeper
Talitha Djulia Claresta, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA
2024 | Tesis | S2 Sastra
Hubungan yang terbangun antara perempuan dan alam merupakan suatu ikatan yang terkonstruksi, bagaimana masyarakat sering mendeskripsikan alam dan lingkungan dengan frasa yang bersifat feminin, menyimpan alasan untuk menundukan alam, seperti patriarki yang berupaya untuk menundukan perempuan. Eksploitasi dan perusakan yang dilakukan oleh pihak dominan, menciptakan kepekaan perempuan untuk melindungi alam, demi keberlangsungan mahluk hidup. Hal tersebut juga direpresentasikan dalam novel The Last Beekeeper, melalui karakter Sasha dan Dr. Maher yang memperjuangkan kesejahteraan serta kelestarian alam dan lingkungan, terutama keberadaan lebah. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan hubungan yang dimiliki oleh perempuan dengan alam, dan mendeskripsikan strategi perempuan untuk menyelamatkan alam yang direfleksikan melalui karakter Sasha dan Dr. Maher dalam novel The Last Beekeeper. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengaplikasikan teori ekofeminisme. Pada bagian pembahasan ditemukan bahwa Sasha dan Dr. Maher memiliki tiga jenis hubungan dengan alam, yakni relasi perempuan terhadap alam, persepsi perempuan mengenai alam, dan wawasan perempuan mengenai alam Hubungan di antara perempuan dan alam juga memengaruhi kedua karakter tersebut, mereka memiliki kesadaran untuk menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam, diwujudkan dalam strategi yang diupayakan untuk menyelamatkan alam, yakni rehabilitasi lingkungan alami ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya alam di masa mendatang dan pengelolaan
dan pemeliharaan lingkungan alami.
The connection between women and nature is a constructed bond, how society often narrates nature and the environment with feminine phrases, possessing reason for subordinating nature, likewise patriarchy that attempts to subjugate women. Exploitation and destruction accomplish by dominant parties creates women's sensitivity to protect nature, for the continuity of living things. This is also represented in the novel The Last Beekeeper, through the characters Sasha and Dr. Maher is fighting for the welfare and preservation of nature and the environment, especially the existence of bees. The aim of this research is to explain the connection that women have with nature, and to describe women's strategies in saving nature as reflected in the characters of Sasha and Dr. Maher in the novel The Last Beekeeper. The research method used is a qualitative descriptive method by applying ecofeminism theory. In the discussion section it was found that Sasha and Dr. Maher has three types of connection with nature, women's relation to nature, women's perception of nature, and women's insight into nature. The connections between women and nature also influences these characters, they have an awareness of maintaining the sustainability and preservation of nature, manifested in strategies that are sought to save nature, including rehabilitation of the natural environment aimed fulfillment the needs of natural resources in the future, as well as management and maintenance of the natural environment.
Kata Kunci : ekofeminisme, feminisme, The Last Beekeeper, sastra