EFEKTIVITAS PENERAPAN APLIKASI KELOLA TUGAS DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI DI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Alva Graceora Nugroho, Prof. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D. ; Ir. Adhistya Erna Permanasari, S.T., M.T., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Teknologi Informasi
Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia telah mengimplementasikan sebuah sistem informasi
kepegawaian dan manajemen kinerja yang disebut Aplikasi Kelola Tugas. Tujuan
pembangunan Aplikasi Kelola Tugas mendorong penerapan pelaksanaan e-government
dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), menjadi Sistem Informasi
Pengolahan Data yang mampu menyediakan data elektronik mengenai kinerja dan
produktifitas pegawai secara andal untuk pemberian remunerasi pegawai; dan
mendorong peningkatan kinerja pegawai Badan Pemeriksa Keuangan. Meskipun
bersifat mandatory, penggunaan aplikasi Kelola Tugas oleh pegawai masih belum
maksimal, hal ini dibuktikan dengan rendahnya persentase tingkat penggunaan
pada unit kerja di perwakilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat penerimaan pegawai BPK Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta dalam menggunakan aplikasi Kelola Tugas.
Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan model penerimaan UTAUT yang terdiri dari empat
variabel independen (performance expectancy, effort expectancy, social
influence, dan facilitating conditions), dua variabel dependen (behavioral
intention dan use behavior). Sesuai dengan permasalahan yang terkait,
peneliti menambahkan dua variabel yaitu (information quality dan system
quality). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui
kuesioner kepada pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta yang telah
menggunakan aplikasi Kelola Tugas dengan sampel sebanyak 89 orang. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah studi kuantitatif dengan model Partial
Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan menggunakan software
SmartPLS.
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tingkat penerimaan pengguna aplikasi Kelola tugas berada
pada tingkat yang berhasil memenuhi harapan pengguna. Adapun faktor-faktor yang
berpengaruh signifikan terhadap behavorial intention adalah ekspektansi
usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence),
kualitas information (information quality), dan kualitas sistem (system
quality). Faktor kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions)
merupakan factor yang berpengaruh signifikan terhadap use behavior.
Faktor yang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavorial
intention adalah ekspektasi kinerja (performance expectancy).
Faktor-faktor yang penerimaan pengguna aplikasi Kelola tugas yang senyatanya
adalah niat keberperilakuan (behavorial intention) yang mampu
menjelaskan varian hingga 83,3%, kemudian factor berikutnya adalah kondisi yang
memfasilitasi (facilitating conditions) yang mampu menjelaskan varian
hingga 76,2%.
The Audit Board of
the Republic of Indonesia has implemented a personnel information and
performance management system called the Manage Tasks Application. The purpose
of developing the Manage Task Application encourages the implementation of
e-government and the Electronic-Based Government System (SPBE), becoming a Data
Processing Information System that is able to provide electronic data on
employee performance and productivity reliably for employee remuneration; and
encourage the improvement of employee performance of the Audit Board. Even
though it is mandatory, the use of the Manage tasks application by employees is
still not optimal, this is evidenced by the low percentage of the level of use
in the work unit in the representative. This study aims to analyze factors that
can affect the level of acceptance of employees of the DKI Jakarta Provincial
Representative BPK in using the Manage tasks application.
This study was
conducted using UTAUT acceptance model consisting of four independent variables
(performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating
conditions), two dependent variables (behavioral intention and use behavior).
In accordance with related problems, researchers add two variables, namely
(information quality and system quality). The data used is primary data
obtained through questionnaires to employees of BPK RI DKI Jakarta Provincial
Representatives who have used the Manage tasks application with a sampel of 89
people. The method used in the research is a quantitative study with the
Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) model and using
SmartPLS software.
The results of this
study show that the user acceptance rate of the kelola tugas application is at
a level that successfully meets user expectations. The factors that have a
significant influence on behavorial intention are effort expectancy, social
influence, information quality, and system quality. Facilitating conditions are
factors that have a significant influence on use behavior. A factor that does
not have a significant influence on behavorial intention is performance
expectancy. The factors that the application user accepts kelola tugas are
actually behavorial intentions that can explain variants up to 83.3%, then the
next factor is facilitating conditions that can explain variants up to 76.2%.
Kata Kunci : efektivitas, e-government, aplikasi Kelola Tugas, Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology, Badan Pemeriksa Keuangan.