KEMAMPUAN ADAPTIF SISTEM HUMAS PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA : Studi Komparatif Tata Kelola dan Retorika Humas pada Universitas Hasanuddin, UIN Alauddin dan UMI Makassar Tahun 2018-2022

ABD MAJID, Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP.,M.Si ; Prof. Dr. Ana Nadhya Abrar, M.E.S

2024 | Disertasi | DOKTOR ILMU KOMUNIKASI

Studi Humas menjadi fenomena menarik dalam pencapaian reputasi perguruan tinggi di Indonesia. Humas sebagai sistem spesifik berbeda ketika menginduk pada pendidikan tinggi yang sangat kuat pada kode pengembangan sains  berbeda dengan institusi yang lain. Namun, dalam praktiknya ekspresi tata kelola dan jenis retorika yang diproduksi Humas universitas tertutupi dengan pusaran entitas sistem spesifik yang lain. Disertasi ini menggunakan perspektif komunikasi autopoiesis self referensial Niklas Luhmann (1989) dengan tujuan mengeksplorasi kemampuan adaptif Humas melalui pemaknaan ekosistem perguruan tinggi dan ekspersi tata kelola serta retorika yang diproduksi sebagai diferenisasi sistem fungsi organisasi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme radikal dengan studi kasus komparatif pada tiga universitas. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan fokus group diskusi dengan pimpinan universitas, direktur, kepala Humas dan staf Humas serta Perhumas, sementara produksi retorika dilacak dengan analisis isi media. Data dianalisis dengan triangulasi, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Humas mendeteksi problem lingkungan yang dihadapi Unhas dengan pemaknaan pada otonomi universitas dan Liga PTN BH, pelibatan SDM, peningkatan riset dan inovasi sebgai kampus benua Maritim, revolusi media dan keterbukaan informasi serta perangkingan 500-1000 World Class University sementara itu, Humas UINAM memaknai problem lingkungan pada keberlanjutan Badan Layanan Umum, mewujudkan visi pancacita rektor, keterlibatan dalam pembangunan, dan merespon tranformasi digital, serta Islamic World Class University, Humas UMI memaknai lingkungan perguruan tinggi dengan tingginya persaingan institusi, membangun kemitraan, mempertahankan identitas keislaman, peningkatan mutu catur dharma, tren smart university serta masuk rangking pada 500-1000 Asian World Class University. Kedua, Perbedaan variasi dan ekspresi struktur tata kelola Humas sebagai bentuk respon pada kompleksitas universitas, Humas dan Informasi Publik UNHAS pada subdirektorat dengan sub unit media komunikasi, manajemen dan hubungan publik pada jalur kordinasi direktorat komunikasi bertanggung jawab secara langsung kepada rektor, sementara itu, Humas, publikasi dan dokumentasi UINAM sebagai kordinator bagian pegawai fungsional pranata kehumasan dengan sub unit media dan teknis komunikasi jalur kordinasi Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan yang bertanggung jawab kepada wakil rektor bidang Administrasi dan Keuangan, dan Humas, Protokoler dan Kerjasama  UMI sebagai bidang sekertariat rumah tangga universitas dengan sub unit administrasi, media dan manajemen produksi dengan jalur kordinasi wakil rektor bidang kerjasama dan promosi dan bertanggung jawab kepada Rektor. Ketiga, Variasi retorika universitas dominan dalam praktik reputasi kelembagaan, Humas Unhas mengekspresikan retorika ketokohan dan inovasi serta memiliki keunggulan dalam keterbukaan informasi publik, sementara itu, Humas UINAM mengekspresikan retorika moderasi dan Akreditasi, dan Humas UMI mengembangkan retorika branding dan prestasi. 

Public Relations studies have become an interesting phenomenon in achieving the reputation of universities in Indonesia. Public relations as a specific system is different when it comes to higher education which is very strong in scientific development codes that are different from other institutions and organizations. However, in practice, the expressions of governance and the type of rhetoric produced by university PR are clouded by the swirl of other specific system entities. This dissertation uses Niklas Luhmann's (1989) self-referential autopoiesis communication perspective to explore the adaptive capacity of Public Relations through the meaning of the university ecosystem and the expression of governance and rhetoric produced as differentiation of organizational function systems. This research uses a radical constructivism paradigm with comparative case studies at three universities. Data collection techniques include observation, interviews, and focus group discussions with university leaders, directors, heads of Public Relations, and staff of Public Relations, while rhetorical production is tracked by media content analysis. Data were analyzed by triangulation, reduction, presentation, and conclusion (Miles and Huberman, 2014). The results of the research show that, Firstly, Public Relations detected the environmental problems faced by UNHAS by interpreting university autonomy and the PTN BH League, involving human resources, increasing research and innovation as a Maritime continent campus, media revolution and information openness as well as ranking 500-1000 World Class University temporarily Meanwhile, UINAM Public Relations interprets environmental problems in the sustainability of the Public Service Agency, realizing the Chancellor's vision, involvement in development, and responding to digital transformation, and Islamic World Class University, UMI Public Relations interprets the higher education environment as high institutional competition, building partnerships, maintaining Islamic identity, improving the quality of Tridharma, the smart university trend and being ranked in the 500-1000 Asian World Class Universities. Second, differences in variations and expressions of public relations governance structures as a form of response to the complexity of universities, UNHAS Public Relations, and Information in the sub-directorate with the communications media, management, and public relations sub-units in the coordination line. Meanwhile, Public Relations, publication, and documentation of UINAM as coordinator of the functional employee section of the public relations institution with the media and technical communications sub-unit, coordination line of the General Administration Planning and Finance Bureau. And Public Relations, Protocol and Cooperation of UMI as the household secretariat university with sub-units for administration, media and production management with coordination lines of the vice chancellor for cooperation and promotion and is responsible to the Chancellor. Third, variations in university rhetoric are dominant in institutional reputation practices, Public Relations of UNHAS expresses the rhetoric of character and innovation and has advantages in public information disclosure, meanwhile, Public Relations of UINAM expresses the rhetoric of moderation and accreditation, and Public Relations of UMI develops the rhetoric of branding and achievement.

Kata Kunci : Kemampuan Adaptif, Sistem Humas, Autopoiesis, Retorika