Analisis Pengaruh Kapabilitas Enterprise Architecture Terhadap Transformasi Digital Di Kementerian Keuangan
Faqih Zulfikar, 1. Prof. Ir. Selo S.T., M.T., M. Sc., Ph.D., IPU. ; Dr. Wing Wahyu Winarno MAFIS, CA, Ak.
2024 | Tesis | S2 Teknologi Informasi
Enterprise Architecture (EA) telah diimplementasikan secara resmi di Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) pada tahun 2018 dan digunakan menjadi metodologi dalam inisiatif
strategis transformasi digital sejak tahun 2019. Namun, pemanfaatan EA tersebut
dinilai masih belum optimal. Hal tersebut ditandai dengan temuan pada EA capability assessment yang dilakukan
oleh tim governance analyst yang menyebutkan masih terdapat sejumlah
kapabilitas yang kurang memadai. Selain itu, dalam merumusan inisiatif
strategis transformasi digital juga belum sepenuhnya menggunakan EA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kematangan kapabilitas EA dan pengaruhnya terhadap transformasi digital di
Kemenkeu serta memberikan rekomendasi strategi untuk mengoptimalkan
implementasi EA di Kemenkeu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method yang menggabungkan
keunggulan dari analisis kuantitatif menggunakan Partial Least Square Structural
Equation Model (PLS SEM) dan analisis kualitatif menggunakan analisis
konten dan tema.
Hasil analisis
kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat kapabilitas EA yang masih belum optimal,
antara lain: kepemimpinan, organisasi, SDM, dan pemanfaatan. Selain itu,
ditemukan pula adanya pengaruh yang signifikan dan positif terhadap transformasi
digital. Temuan tersebut dikonfirmasi oleh hasil analisis kualitatif yang
dilakukan setelahnya. Selain itu, analisis kualiatif juga memetakan aspirasi
responden berupa sentimen, harapan, dan usulan strategi penguatan pengelolaan
EA di Kemenkeu.
Enterprise Architecture (EA) was
formally implemented at the Ministry of Finance (Kemenkeu) in 2018 and has been
utilized as a methodology in the strategic digital transformation initiatives
since 2019. However, the utilization of EA is deemed suboptimal, as indicated
by findings from an EA capability assessment conducted by a governance analyst
team, which noted several inadequacies in capabilities. Furthermore, the
formulation of strategic digital transformation initiatives has not fully
integrated EA.
This research aims to identify the
maturity of EA capabilities and their influence on digital transformation at
Kemenkeu, while providing strategic recommendations to optimize EA
implementation. The research employs a mixed-method approach, combining the
strengths of quantitative analysis using the Partial Least Square Structural
Equation Model (PLS SEM) and qualitative analysis through content and theme
analysis.
Quantitative analysis results reveal
suboptimal EA capabilities, including leadership, organization, human
resources, and utilization. Additionally, a significant and positive influence
on digital transformation is observed. These findings are corroborated by
subsequent qualitative analysis. The qualitative analysis also maps the
aspirations of respondents in the form of sentiments, expectations, and
proposed strategies to strengthen EA management at Kemenkeu.
Kata Kunci : transformasi digital, enterprise architecture, kementerian keuangan, mixed method, PLS-SEM, analisis konten, analisis tema