Perencanaan Kawasan Wisata Jam Gadang dengan Konsep Kawasan Rendah Karbon

Hidayatul Arbi, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.

2024 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kawasan Wisata Jam Gadang merupakan kawasan wisata dengan atraksi alam, budaya, dan sejarah yang didukung oleh sektor perdagangan dan jasa. Kawasan ini berada pada kawasan perbukitan pemanfaatan ruang dominan sebagai perdagangan dan jasa, diikuti akomodasi dan permukiman. Kawasan ini berada di Kota Bukittinggi yang merupakan salah satu kota besar di Pulau Sumatera. Menurut data terakhir, konsentrasi gas karbon di Kota Bukittinggi mencapai 414,2 ppm dengan pertumbuhan 2,4 ppm/tahun. Angka tersebut terbilang tinggi dibandingkan rata-rata konsentrasi gas karbon di Indonesia 416 ppm dengan pertumbuhan 2,7 ppm/tahun. Hal tersebut jika tidak tanggapi dengan perencanaan yang baik maka akan berdampak besar di masa yang akan datang.

Permasalahan yang terjadi diharapkan dapat diselesaikan dengan penerapan konsep kawasan rendah karbon sebagai  konsep perencanaan. Konsep tersebut diadaptasi dengan kebutuhan Kawasan Wisata Jam Gadang yang membutuhkan pengalihan moda untuk pengoptimalan pemanfaatan ruang. Setelah dilakukan penyusunan konsep, selanjutnya dilakukan pengembangan alternatif berdasarkan guna lahan dan batas kawasan kawasan rendah karbon. Alternatif tersebut dipilih menggunakan metode performance matrix. Alternatif yang terpilih dikembangkan menjadi Rencana Detail Kawasan Wisata Jam Gadang dengan Konsep Kawasan Rendah Karbon yang didasari aspek ramah lingkungan, rendah emisi, teknologi terbarukan, efisiensi energi dan keberlanjutan.

Perencanaan Kawasan Wisata Jam Gadang dengan konsep kawasan rendah karbon ini direncanakan berdasarkan komponen parwisita yakni aksesibilitas, amenitas dan atraksi dengan detail perencanaan di setiap komponenennya. Detail perencenaan tersebut meliputi perencanaan jalan, pedestrian, parkir, hotel, restoran, tempat ibadah, dan atraksi di Kawasan Wisata Jam Gadang..

The Jam Gadang Tourism Area is a tourist area with natural, cultural and historical attractions supported by the trade and service sectors. This area is located in a hilly area, where the dominant use of space is for trade and services, followed by accommodation and settlements. This area is in Bukittinggi City, which is one of the big cities on the island of Sumatra. According to the latest data, the concentration of carbon gas in Bukittinggi City reached 414.2 ppm with growth of 2.4 ppm/year. This figure is considered high compared to the average carbon gas concentration in Indonesia of 416 ppm with growth of 2.7 ppm/year. If this is not responded to with good planning, it will have a big impact in the fIt is hoped that the problems that occur can be resolved by implementing the Low Carbon Development City concept as a planning tool. This concept was adapted to the needs of the Jam Gadang Tourist Area which requires a shift in modes to optimize space utilization. After preparing the concept, alternatives are then developed based on land use and Low Carbon Development City on area boundaries. These alternatives were selected using the performance matrix method. The selected alternative was developed into a detailed plan for the Jam Gadang Tourist Area with a Low Carbon Development City Concept which is based on aspects of environmental friendliness, low emissions, renewable technology, energy efficiency and sustainability.

The planning of the Jam Gadang Tourism Area with the concept of a low carbon city is grouped into three detailed planning areas with interventions such as road reconstruction, pedestrian reconstruction, provision of bicycle lanes, implementation of low carbon vehicle policies, provision of parking facilities, electric refueling and bicycle parking. . Apart from that, this planning also involves the private sector, such as utilizing the latest and environmentally friendly electrical energy sources

Kata Kunci : Jam Gadang, Rendah Karbon, Kawasan Wisata