Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Empiris dan Definitif dengan Metode Gyssens pada Pasien Wanita Hamil dan Hubungannya dengan Luaran Klinik dan Lama Rawat Inap di Rumah Sakit Akademik UGM
Mukarromah Dita Putri, apt. Nanang Munif Yasin, M.Pharm ; Prof. Dr. apt. Ika Puspita Sari, M. Si
2024 | Tesis | S2 Mag.Farmasi Klinik
Kondisi kehamilan dapat
mengubah fisiologi tubuh yang dapat mempengaruhi farmakokinetik obat dan
beberapa obat dapat membahayakan janin. Penggunaan antibiotik yang rasional
dapat memberikan hasil yang baik, meminimalkan munculnya strain yang resisten
dan mengurangi biaya perawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
rasionalitas penggunaan antibiotik empiris dan definitif pada wanita hamil dan
hubungannya terhadap luaran klinik dan lama rawat inap di Rumah Sakit Akademik
UGM.
Desain penelitian
observasional analitik dengan rancangan kohort retrospektif. Subjek penelitian
adalah pasien wanita hamil yang dirawat inap di Rumah Sakit Akademik UGM selama
periode 1 Januari 2021-31 Agustus 2023, mendapatkan terapi antibiotik selama masa
perawatan minimal 48 jam. Data diambil dari rekam medis dan dianalisis dengan
analisis deskriptif, bivariate, dan multivariate. Luaran klinik
pada pasien non-COVID berupa membaik atau belum membaik dan luaran klinik pada
pasien COVID berupa membaik atau meninggal. Antibiotik yang dievaluasi adalah
antibiotik empiris dan definitif.
Hasil penelitian didapatkan 146 kejadian rawat inap dengan 191 regimen antibiotik, 130 regimen diberikan kepada pasien non-COVID dan 61 regimen diberikan kepada pasien COVID. Antibiotik terbanyak diberikan pada pasien non-COVID adalah seftriakson dan antibiotik terbanyak diberikan pada pasien COVID adalah azitromisin. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas terapi antibiotik empiris dan definitif pada pasien wanita hamil non-COVID terhadap luaran klinik (p = 0,630) dan lama rawat inap (p = 0,596). Pemberian antibiotik rasional pada pasien non-COVID adalah sebesar 51,7?n kategori tidak rasional terbanyak pada kategori III B. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas terapi antibiotik empiris pada pasien wanita hamil COVID terhadap luaran klinik (p = 0,148) dan lama rawat inap (p = 0,757). Pemberian antibiotik rasional pada pasien COVID adalah sebesar 62,7?n kategori tidak rasional terbanyak pada kategori III B.
Pregnancy conditions can
alter the body's physiology which can affect the pharmacokinetics of drugs and
some drugs can harm the fetus. Rational use of antibiotics can provide good
results, minimize the emergence of resistant strains and reduce treatment costs.
The purpose of this study was to determine the rationality of empirical and
definitive antibiotic use in pregnant women and its relationship to clinical
outcomes and length of hospitalization at UGM Academic Hospital.
Analytic observational
research design with retrospective cohort design. The study subjects were
pregnant female patients who were hospitalized at UGM Academic Hospital during
the period January 1, 2021-August 31, 2023, receiving antibiotic therapy during
the treatment period of at least 48 hours. Data were taken from medical records
and analyzed by descriptive, bivariate, and multivariate analysis. Clinical
outcomes in non-COVID patients were improved or not improved and clinical
outcomes in COVID patients were improved or died. Antibiotics evaluated were
empirical and definitive antibiotics.
The results showed
146 hospitalizations with 191 antibiotic regimens, 130 regimens were given to
non-COVID patients and 61 regimens were given to COVID patients. The most
common antibiotic given to non-COVID patients was ceftriaxone and the most
common antibiotic given to COVID patients was azithromycin. There was no
significant relationship between the rationality of empirical and definitive
antibiotic therapy in non-COVID pregnant women patients on clinical outcomes (p
= 0.630) and length of hospitalization (p = 0.596). Rational antibiotic
administration in non-COVID patients was 51.7% and the most irrational category
was category III B. There is no significant relationship between the
rationality of empirical antibiotic therapy in pregnant women COVID patients on
clinical outcomes (p = 0.148) and length of hospitalization (p = 0.757).
Rational antibiotic administration in COVID patients was 62.7% and the most
irrational category was category III B.
Kata Kunci : Wanita Hamil, Rasionalitas Antibiotik, COVID