Laporkan Masalah

Perencanaan Kampung Pathuk sebagai Sentra Industri Bakpia dengan Konsep Visual Appeal, Walkability, dan Community Based Tourism

Eugeneus Otto Bismar, Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM ; Ir. Didik Kristiadi, MLA., M.Arch.UD.

2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    Kampung Pathuk merupakan salah satu sentra industri bakpia yang dikenal sebagai salah satu ikon penjualan bakpia pada Kota Yogyakarta. Hal ini didukung dengan lokasinya yang bersifat strategis yang berdekatan dengan pusat wisata, perdagangan, dan kerajinan Jogja yaitu Jalan Malioboro. Kendati demikian, kawasan Kampung Pathuk tidak sepenuhnya terfasilitasi dengan keselarasan, kapasitas dan kapabilitas sehingga menimbulkan permasalahan dari berbagai perspektif.

    Penggunaan Soft System Methodology (SSM) pada perencanaan kawasan koridor Kampung Pathuk ini dengan menggabungkan konsep walkability, visual appeal, dan Community Based Tourism sehingga terwujud sebuah konfigurasi ruang yang dapat mengatasi berbagai masalah yang ada. Berawal dengan pengelaborasian tinjauan pustaka untuk mendapatkan kondisi ideal yang diharapkan, dilanjutkan pada pengembangan desain dan alternatif, serta diakhiri dengan pendetailan desain menjadi masterplan dan detail rencana kawasan.

    Kampung Pathuk is one of the bakpia industrial centers which is known as one of the bakpia selling icons in the city of Yogyakarta. This is supported by its strategic location which is located close to the center of Yogyakarta tourism, trade and crafts, namely Jalan Malioboro. Nevertheless, the Kampung Pathuk area is not fully facilitated with harmony, capacity and capability, causing problems from various perspectives.

    By using the Soft System Methodology (SSM) planning in the Kampung Pathuk corridor area by combining the concepts of walkability, visual appeal, and Community Based Tourism to produce a spatial configuration that can overcome various existing problems. It begins with elaborating a literature review to obtain the expected ideal conditions, continues with the development of designs and alternatives, and ends with detailing the design into a master plan and detailed regional plans.

Kata Kunci : Rancang Kota, walkability, visual appeal, Community Based Tourism

  1. S1-2023-399839-abstract.pdf  
  2. S1-2023-399839-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-399839-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-399839-title.pdf