Laporkan Masalah

Resiliensi Pekerja ter-PHK Perusahaan Teknologi Digital PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) di Yogyakarta

Fakhrih Kurnia Putra, Dr. S. Djuni Prihatin, M.Si

2024 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Penurunan nilai perusahaan teknologi digital akibat meredanya pandemi Covid-19 membuat perusahaan Ruangguru melakukan PHK terhadap 916 (17,4%) karyawannya pada November 2022. Hilangnya penghasilan utama akibat PHK dapat berimplikasi domino terhadap aspek kesejahteraan lainnya, terutama pekerja Ruangguru di wilayah Yogyakarta yang rentan terhadap masalah ekonomi. Maka, penelitian ini bertujuan memahami resiliensi pekerja ter-PHK perusahaan teknologi digital PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) di Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan framework penilaian prediksi resiliensi Michael Ungar yang menjelaskan secara holistik bagaimana individu dapat bertahan dan bangkit dari dampak PHK. Dimulai dengan identifikasi dampak PHK terhadap kesejahteraan individu, strategi koping, sumber daya protektif internal dan eksternal yang diadaptasi dari instrumen penilaian resiliensi CD-RISC dan RSA, indentifikasi kondisi kesejahteraan terkini, dan penilaian resiliensi berdasarkan kriteria Bennet dan Masten. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan pada Oktober-November 2023 terhadap 11 orang pekerja ter-PHK Ruangguru dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan snowball.

Hasilnya, pekerja ter-PHK Ruangguru mengalami dampak negatif rendah pada 5 aspek kesejahteraan. Hanya 1 orang dengan dampak tinggi karena minim cadangan finansial yang tidak sebanding dengan tanggungan keluarga yang banyak. Mayoritas melakukan strategi resiliensi adaptif seperti berhemat, berbagi info lowongan kerja, aktif mencari kerja baru yang sesuai dengan bidang pekerjaan sebelumnya. Mereka memiliki sumber daya internal tinggi berupa motivasi, rencana, dan aksi nyata untuk bangkit, juga mendapat dukungan eksternal dari teman, keluarga dan perusahaan. Setelah mendapat pekerjaan baru, hampir seluruhnya telah pulih dari dampak PHK. Seluruh informan dinilai telah resilien karena mampu bangkit adaptif, tidak masih mengalami dampak signifikan, dan dapat menjaga kehidupan yang bermakna dan memuaskan.

The downturn in the value of digital technology companies due to the Covid-19 pandemic has led Ruangguru to lay off 916 (17.4%) of its employees in November 2022. The loss of main income due to layoffs can have domino implications for other aspects of welfare, especially Ruangguru workers in the Yogyakarta region who are vulnerable to economic problems. Therefore, this study aims to understand the resilience of laid-off workers of digital technology company PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) in Yogyakarta.

This study uses Michael Ungar's resilience prediction assessment framework which explains holistically how individuals can survive and rise from the impact of layoffs. Starting with the identification of the impact of layoffs on individual well-being, coping strategies, internal and external protective resources adapted from the CD-RISC and RSA resilience assessment instruments, identification of current well-being conditions, and resilience assessment based on Bennet and Masten criteria. This descriptive qualitative research was conducted in October-November 2023 with 11 laid-off Ruangguru workers using in-depth interviews, observation, and snowball techniques.

The result, Ruangguru's laid-off workers experienced low negative impacts on 5 aspects of welfare. Only 1 person with a high impact due to lack of financial reserves which is not proportional to the many family dependents. The majority used adaptive resilience strategies such as saving money, sharing job vacancies, actively looking for new jobs that are in line with their previous field of work. They have high internal resources in the form of motivation, plans and concrete actions to rise up, as well as external support from friends, family and companies. After getting a new job, almost all of them have recovered from the impact of layoffs. All informants are considered resilient because they are able to rise adaptively, do not still experience significant impacts, and can maintain a meaningful and satisfying life.

Kata Kunci : Resiliensi, PHK, Perusahaan Teknologi Digital, Ruangguru

  1. S1-2024-428239-abstract.pdf  
  2. S1-2024-428239-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-428239-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-428239-title.pdf