Laporkan Masalah

Hubungan Antara Stimulasi Dengan Masalah Perilaku dan Emosional Anak Usia Prasekolah di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

PANGESTIKA WULANSARI, Ami Novianti Subagya, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.A. ; Lely Lusmilasari, S.Kep., M.Kes., Ph.D.

2024 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa 25% orang tua belum memberikan stimulasi kepada anaknya. Stimulasi menjadi salah satu faktor penentu munculnya masalah perilaku dan emosional. Diketahui bahwa 7 dari 71 anak prasekolah di Indonesia mengalami masalah perilaku dan emosional. Munculnya masalah perilaku dan emosional menyebabkan seorang anak menjadi tidak percaya diri, tidak punya karakter, keterampilannya kurang, lebih agresif, lebih mudah marah, dan kesepian.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stimulasi dengan masalah perilaku dan emosional pada anak usia prasekolah di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Metode: Penelitian adalah penelitian observasional dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasangan orang tua dengan anak usia 3-6 tahun di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Penentuan sampel dilakukan dengan metode Cluster Sampling dan Consecutive Sampling  dengan melibatkan 100 responden yang berasal dari tiga desa, yaitu Desa Maguwoharjo, Desa Condongcatur, dan Desa Caturtunggal pada bulan Desember 2023. Instrumen yang digunakan adalah Early Childhood HOME (Home Observation for Measurement of the Environtment) Inventory untuk mengukur gambaran stimulasi dan PPSC (Preschool Pediatric Symptomp Checklist) yang digunakan untuk mengukur masalah perilaku dan emosional. Hasil hipotesis ditentukan dengan uji Fisher’s Exact Test
Hasil: Lebih dari 60% responden memberikan stimulasi dengan kategori cukup hingga kurang dan sisanya memberikan stimulasi dengan kategori baik. Sebesar 37% anak mengalami risiko masalah perilaku dan emosional dan sisanya tidak berisiko mengalami masalah perilaku dan emosional. Berdasarkkan hasil analisis dengan Fisher’s Exact Test nilai P = 0,000 atau P < 0>
Kesimpulan: Sebagian besar orang tua di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta memberikan stimulasi dengan cukup hingga kurang. Sebagian besar anak usia prasekolah di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tidak berisiko mengalami masalah perilaku dan emosional. Terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi dengan masalah perilaku dan emosional

Background: Previous study states that 25% of parents do not provide stimulation to their children. Stimulation is one of the factors causing emotional and behavioral disorder. It is known that 7 out of 71 preschool in Indonesia experience emotional and behavioral disorder. Emotional and behavioral disorder causes a child to become less confident, have no character, lack of skills, be more aggressive, more irritable and lonely.
Objective: The main purpose of this research is to determine the relationship between stimulation and emotional and behavioral disorder in preschool children in Depok District, Sleman, Yogyakarta.
Method: The study is an observational study with a quantitative approach and a cross-sectional research design. The subjects of this research are parent with children aged 3-6 in Depok District, Sleman, Yogyakarta. Sample determination was carried out using the Cluster Sampling and Consecutive Sampling methods involving 100 respondents from three villages, namely Maguwoharjo Village, Condongcatur Village, and Caturtunggal Village in December 2023. The instrument used is Early Childhood HOME (Home Observation for Measurement of the Environment) Inventory to measure stimulation and PPSC (Preschool Pediatric Symptom Checklist) which is used to measure emotional and behavioral disorder. Hypothesis results were determined by the Fisher's Exact Test
Result: More than 60% of respondents provided stimulation in the adequate to poor category and the remainder provided stimulation in the good category. 37% of children are at risk of emotional and behavioral disorder and the rest are not at risk of experiencing emotional and behavioral disorder. Based on the results of the analysis with Fisher's Exact Test, the  P value = 0.000 or P value < 0>Conclusion: Based on the results of the study, the most of parents in Depok District, Sleman, Yogyakarta provide middle half and lowest fourth stimulation. The most of preschool-aged children in Depok District, Sleman, Yogyakarta are not at risk of experiencing behavioral and emotional problems. There is a significant relationship between stimulation and behavioral and emotional problems

Kata Kunci : Stimulasi, lingkungan, orang tua, masalah perilaku dan emosional, anak prasekolah.

  1. S1-2024-445278-abstract.pdf  
  2. S1-2024-445278-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-445278-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-445278-title.pdf