Modal Sosial Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Wisata Tinalah, Purwoharjo Samigaluh Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta))
Nadiyah Salsa Billah, Prof. Dr. Agus Heruanto Hadna, S.IP., M.Si
2024 | Tesis | S2 Administrasi Publik
Fenomena kasus perlawanan masyarakat lokal karena adanya kebijakan pemerintah terkait pembangunan waduk. Hal ini memunculkan beragam masalah kontroversi terutama kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tinalah. Kondisi ini mendesak masyarakat untuk menemukan solusi inovatif untuk mempertahankan desanya. Adanya semangat berjuang bersatu bersama untuk mempertahankan Desa nya menjadi Desa Wisata. Masyarakat Tinalah terus berinovasi dalam pengembangan Desa Tinalah dibuktikan dengan berhasil meraih berbagai penghargaan prestasi seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan pengembangan desa wisata Tinalah secara mendalam dan modal sosial terhadap keberhasilan pengembangan Desa Wisata Tinalah beserta unsur-unsur yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan teori Putnam (2001) sebagai konsep modal sosial terdiri dari kepercayaan, norma, dan jaringan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif menurut Yin (2011). Teknik pengumpulan studi kasus adalah diperoleh dari observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian keberhasilan pengembangan desa wisata Tinalah dapat dilihat dari pencapaian penghargaan atau prestasi yang telah diraih, peran serta keterlibatan masyarakat lokal, kondisi objek atau fasilitas sarana prasarana desa wisata serta kontribusi manfaat. Modal sosial tersebut berpengaruh kuat dalam keberhasilan pengembangan Desa Wisata Tinalah dengan ditemukan unsur-unsur pembentuk modal sosial seperti kepercayaan, norma, jaringan sosial, tindakan proaktif dan nilai kearifan lokal terhadap pelestarian lingkungan. Penelitian ini menemukan kemampuan masyarakat untuk bersatu bersama sehingga memunculkan mutual trust kelompok masyarakat Tinalah dan komitmen pengelola desa wisata. Oleh karena itu, modal sosial perlu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan objek wisata. Penelitian modal sosial ini dapat menjadi konsep kerangka berpikir bermanfaat dalam perumusan kebijakan dengan pendekatan secara bottom up untuk menghasilkan produk kebijakan yang tepat sasaran.
The phenomenon of local community resistance is due to government policies regarding reservoir construction. This has given rise to various controversial issues, especially among the people who live around the Tinalah River. This condition urges the community to find innovative solutions to defend their village. There is a spirit of fighting to unite together to maintain the village as a tourist village. The Tinalah community continues to innovate in the development of Tinalah Village so that it has succeeded in obtaining various achievement awards such as the Indonesian Tourism Village Award (ADWI) in 2021. This research aims to analyze the success of developing the Tinalah tourist village in depth and social capital towards the success of developing the Tinalah Tourism Village along with its elements. elements that influence it. This research uses Putnam's (2001) theory as a concept of social capital consisting of trust, norms and networks. This research uses a qualitative research method using a descriptive case study approach according to Yin (2011).Case study collection techniques are obtained from observation, documentation and interviews. Based on the research results, the success of developing the Tinalah tourist village can be seen from the awards or achievements that have been achieved, the role and involvement of local communities, the condition of objects or facilities and infrastructure of the tourist village and the contribution of benefits. This social capital has a strong influence on the success of the development of the Tinalah Tourism Village with the elements that form social capital such as trust, norms, social networks, proactive actions and local wisdom values towards environmental preservation found. This research found the community's ability to unite together, giving rise to mutual trust in the Tinalah community group and the commitment of tourism village managers. Therefore, social capital needs to be used as an effort to maintain tourist attractions. This social capital research can be a useful framework concept in formulating policies with a bottom-up approach to produce policy products that are right on target.
Kata Kunci : Modal Sosial, Masyarakat Tinalah, Keberhasilan Pengembangan Desa Wisata