Optimalisasi Morfologi, Kandungan Nutrien, Tanin dan Alkaloid Tanaman Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Melalui Pemanfaatan Asam Giberelat
Filemon Y. Lanata, Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng; Dr. Ir. Asih Kurniawati, S.Pt., M.Si., IPM
2024 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi umur setek Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dan level konsentrasi asam giberelat (GA3) terhadap morfologi tanaman katuk 12 minggu setelah tanam (MST), kandungan nutrien serta kandungan tanin dan alkaloid. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama ialah umur setek, terdiri dari umur setek tiga bulan dan enam bulan, kemudian faktor kedua ialah variasi konsentrasi asam giberelat (kontrol atau 0, 50, 100, 150, 200, 250 ppm). Setiap perlakuan dikombinasikan sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak delapan kali sehingga terdapat 96 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator morfologi tanaman faktor GA3 berpengaruh signifikan (P<0>
This research aims to determine the effact of a combination of Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) cutting age and gibberellic acid (GA3) concentration levels on the morphology of Katuk plants 12 weeks after planting, nutrient content, as well as tannin and alkaloid content. The study utilized a Completely Randomized Factorial Design with two factors. The first factor was the cutting age, comprising three and six-month-old cuttings. The second factor involved variations in gibberellic acid concentration (50, 100, 150, 200, 250 ppm) and control (0). Each treatment was combined and resulting in 12 treatment combinations, repeated eight times for a total of 96 experimental units. The results showed that in plant morphological indicators, the GA3 factor had a significant effect (P<0>
Kata Kunci : Alkaloid, Asam giberelat, Katuk, Nutrien, Tanin/Alkaloid, Gibberellic acid, Katuk, Nutrient, Tannin