Profil Klinis dan Evaluasi Pengobatan Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Multridrug Resistant di Rumah Sakit Umum Daerah Nyi Ageng Serang
INSIYAH HANIFAH, Prof. Dr. apt. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si.; Dr. apt. Nunung Yuniarti, S.F., M.Si.
2024 | Skripsi | FARMASI
Tuberkulosis adalah penyakit kronik menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Salah satu jenis resistensi obat anti tuberkulosis yang
prevalensinya meningkat akhir-akhir ini adalah multidrug resistance atau
TB MDR. TB MDR terjadi ketika pasien
tuberculosis mengalami resistensi terhadap isoniazid dan riffampisin (HR),
dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain. TB MDR menjadi hambatan yang
signifikan dalam upaya eradikasi TB sepenuhnya. Penanganan TB MDR di Indonesia
terus berkembang dan terus dievaluasi setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian
ini adalah menggambarkan profil klinis pasien dan mengevaluasi terapi pasien TB
MDR di instalasi rawat jalan RSUD Nyi Ageng Serang, Kulon Progo.
Penelitian
ini merupakan penelitian dengan pengumpulan data secara retrospektif
menggunakan data Electronic Health Record (EHR) pasien yang dilakukkan
di instalasi rawat jalan RSUD Nyi Ageng Serang. Sampel penelitian yaitu semua
pasien rawat jalan yang terdiagnosis TB MDR di instalasi rawat jalan RSUD Nyi
Ageng Serang selama periode Januari 2022-Agustus 2023. Analisis
data dilakukan secara deskriptif tentang profil klinis pasien dan evaluasi terapi pengobatan pasien TB MDR di RSUD
Nyi Ageng Serang.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 pasien TB MDR
di RSUD Nyi Ageng Serang pada Januari 2022-Agustus 2023. Profil klinis pasien
TB MDR di RSUD Nyi Ageng Serang meliputi semua pasien memiliki motivasi berobat
yang baik dan 20% mengalami depresi. Lima puluh persen pasien mengalami TB paru lama aktif. Penyulit pada
pasien TB MDR berdasarkan pemeriksaan Thoraks DWS AP/PA adalah adanya effusi
pleura miliery type, tuberculoma, pneumonia, dan cardiomegali. Pasien yang mendapatkan terapi jangka pendek sebanyak
80%, terapi TB jangka panjang 10%, dan belum sempat diberikan terapi 10%. Tiga
puluh persen memiliki riwayat konsumsi OAT dan 70% lainnya tidak pernah
mengonsumsi OAT sebelumnya. Efek samping yang dirasakan oleh pasien TB MDR paling sering adalah nyeri
sendi atau antralgia (70%), hipotiroid (60%), dan neuropati perifer (50%) serta
mual (50%, Terapi pasien TB MDR di RSUD Nyi Ageng Serang sudah sesuai
tatalaksana yang ditetapkan Kementrian Kesehatan RI.
Tuberculosis is a
chronic infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis.
One type of anti-tuberculosis drug resistance whose prevalence has increased
recently is multidrug resistance or MDR TB. MDR TB occurs when tuberculosis
patients experience resistance to isoniazid and riffampicin (HR), with or
without other first-line OAT. MDR TB is a significant obstacle in efforts to
completely eradicate TB. Handling of MDR TB in Indonesia continues to develop
and continues to be evaluated every year. The aim of this study was to describe
the clinical profile of patients and evaluate the therapy of MDR TB patients in
the outpatient installation of Nyi Ageng Serang Regional Public Hospital, Kulon
Progo.
This research is a
study with retrospective data collection using patient Electronic Health Record
(EHR) data carried out at the outpatient installation of Nyi Ageng Serang
Regional Public Hospital. The research sample was all outpatients diagnosed
with MDR TB in the outpatient installation of Nyi Ageng Serang Regional Public
Hospital during the period January 2022-August 2023. Data analysis was carried
out descriptively regarding the patient's clinical profile and evaluation of
treatment therapy for MDR TB patients at Nyi Ageng Serang Regional Public
Hospital.
The results of the study showed that there were
10 MDR TB patients at Nyi Ageng Serang Regional Public Hospital in January
2022-August 2023. The clinical profile of MDR TB patients at Nyi Ageng Serang
District Hospital includes that all patients have good motivation to seek
treatment and 20% experience depression. Fifty percent of patients have
long-term active pulmonary TB. Complications in MDR TB patients based on the
DWS AP/PA Thorax examination are the presence of milier type pleural effusion,
tuberculoma, pneumonia, and cardiomegaly. Thirty percent had a history of
taking OAT and the other 70% had never taken OAT before. The most frequent side
effects experienced by MDR TB patients are joint pain or antralgia (70%),
hypothyroidism (60%), and peripheral neuropathy (50%) and nausea (50%, Therapy
for MDR TB patients at Nyi Ageng Serang Regional Public Hospital is in
accordance with the management established by the Indonesian Ministry of
Health.
Kata Kunci : TB MDR, Profil klinis TB MDR, Evaluasi pengobatan TB MDR