Laporkan Masalah

Pemenuhan Hak Mahasiswa Magang dari Sudut Pandang Peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka

Patricia Saraswati Wea, Rezaldi Alief Pramadha, S.E., M.S.S.

2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Program magang menjadi tren di kalangan mahasiswa, terlebih setelah adanya kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberikan keleluasaan untuk belajar di luar program studi melalui program magang MBKM. Di permukaan, program magang MBKM tampaknya menjadi solusi yang baik untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman profesional yang mereka butuhkan. Namun, program magang MBKM rupanya menyudutkan mahasiswa dalam jurang eksploitasi, terutama setelah timbul banyaknya keluhan mengenai program ini yang kerap mengabaikan hak-hak mahasiswa magang. Akar dari permasalahan tersebut adalah tidak adanya kebijakan yang mengatur mengenai pemenuhan hak bagi mahasiswa magang di Indonesia. 


Penelitian ini bertujuan untuk menggali perspektif mahasiswa magang terhadap pemenuhan hak yang mereka dapatkan ketika mengikuti program magang MBKM.  Untuk memenuhi tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari wawancara mendalam dengan informan utama, yakni enam mahasiswa magang MBKM, serta Pelaksana Pusat Kampus Merdeka dan pengurus program studi S1 Departemen PSdK sebagai informan pendukung. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis tematik yang dilakukan secara top-down dengan komponen-komponen yang tertuang dalam konsep Pemagangan Berkualitas untuk memberikan gambaran mengenai pemenuhan hak yang sudah dilakukan. Lalu, peneliti juga melakukan analisis tematik serta secara bottom-up dari data penelitian untuk menggali sisi lain pemenuhan hak mahasiswa magang. 


Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa mahasiswa magang MBKM sudah memiliki kesadaran yang cukup baik akan pemenuhan hak mereka, terlihat dari bagaimana mereka menganggap penting komponen Pemagangan Berkualitas. Namun, perspektif tersebut dikalahkan oleh adanya orientasi atas masa depan yang lebih besar sehingga membuat mereka tidak mempemasalahkan jika harus mengikuti program magang yang tidak menjamin pemenuhan hak mereka secara maksimal. Program magang MBKM juga cenderung mendapat penilaian yang positif karena merupakan program magang yang lebih baik jika dibandingkan dengan program magang yang pernah diikuti oleh mahasiswa sebelumnya. Namun, peneliti masih menemukan sisi normalisasi kerentanan pada program magang MBKM. 

Internship programs have become a trend among university students, especially after the Merdeka Belajar Kampus Merdeka policy that allows students to study outside their study through the MBKM internship program. On the surface, the program seems to be a good solution for students to get the professional experience they need. However, the MBKM internship program seems to have pushed students to the brink of exploitation, proven by many complaints about this program which often ignored the rights of intern students. This problem is caused by the absence of policies that regulate the rights fulfillment of student interns in Indonesia.


This research aims to explore the prospects of internship students regarding the fulfillment of the rights they receive when participating in the MBKM internship program. To answer the research objectives, the researcher used qualitative research methods. The primary data in this research was obtained from in-depth interviews with the main informants, namely six MBKM intern students, also the Pelaksana Pusat Kampus Merdeka and the committee of the PSdK's undergraduate study program as the supporting informant. The data obtained was then analyzed using thematic analysis techniques which were carried out top-down with the components in the Quality Internship concept to provide an overview of what the rights fulfillment has been like. Then, the researcher also carried out a thematic bottom-up analysis of the research data to explore the other aspects of rights fulfillment.


The results of this research show that MBKM internship students already have a fairly good awareness of the fulfillment of their rights, as can be seen from how important they consider the Quality Internship component to be. However, this perspective is overcome by an orientation towards the future, which makes them not mind if they have to take part in an internship program that does not guarantee the fulfillment of their rights at the maximum. The MBKM internship program also tends to receive positive effects because it is a better internship program compared with other internship programs that students have participated in before. However, researchers still find the normalization of vulnerability in the MBKM internship program.

Kata Kunci : magang mahasiswa, pemenuhan hak, MBKM

  1. S1-2023-439449-abstract.pdf  
  2. S1-2023-439449-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-439449-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-439449-title.pdf