Place Identity pada Kawasan Panggung Krapyak, Kraton Ngayogyakarta, dan Tugu Sebagai Bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sekar Budi Dewani, Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Keberlanjutan dari suatu perencanaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Ketika masyarakat setempat mampu ikut mengontrol kondisi ruangnya yang baik, maka keberlanjutan ruang tersebut dapat lebih terjamin karena masyarakat setempatlah yang mampu memahami dan mengetahui kondisi sebenarnya. Melalui penciptaan rasa place identity, seseorang akan cenderung lebih memperhatikan perilaku yang ditimbulkan pada ruang tersebut. Dalam konteks pembangunan, place identity bahkan dapat meningkatkan keuntungan secara kompetitif dan partisipasi masyarakat di dalamnya (Zimmerbauer, 2011). Pada Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, diperlukan identifikasi place identity baik place maupun people untuk menjadi ciri khas dan bentuk perspektif masyarakat terhadap nilai budaya di dalamnya.
Penelitian secara umum dilakukan dengan metode deduktif kualitatif. Data primer diambil melalui kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 102 responden yang berasal dari ketiga lokasi penelitian yakni penduduk Panggung Krapyak – Kraton Ngayogyakarta – Tugu. Analisis dilakukan dengan menggunakan penilaian dan deskriptif kualitatif.
Berdasar penelitian, didapatkan bahwa titik Panggung Krapyak memiliki place identity of place bangunan Panggung Krapyak, dengan identity of people efikasi diri. Pada titik Kraton memiliki place identity Kraton Ngayogyakarta, dengan identity of people efikasi diri. Pada titik Tugu memiliki place identity monumen Tugu, dengan identity of people kontinuitas. Dari ketiga titik, Panggung Krapyak menjadi titik dengan place identity terkuat.
The sustainability of a plan is an important thing to consider. Through the creation of a sense of place identity, people will tend to pay more attention to the behavior generated in the space. In the context of development, place identity can even increase competitive advantage and community participation (Zimmerbauer, 2011). In this preservation effort, the identification of place identity becomes very necessary to provide a differentiating identity owned by the Cosmological Axis. Through taking a case study of the Cosmological Axis Area in Yogyakarta City, it is necessary to identify the place identity of place and place identity of people to characterize and form the community's perspective on the cultural values in it..
The research was generally conducted using a qualitative deductive method. Primary data was taken through questionnaires derived from the opinions/thoughts of the residents of the Philosophical Axis as respondents. It was found that Panggung Krapyak point has place identity of Panggung Krapyak building, with identity of people self-efficacy. The Kraton point has a place identity of Kraton Ngayogyakarta, with the identity of people self-efficacy. Tugu point has place identity of Tugu monument, with identity of people continuity. Of the three points, Krapyak Stage is the point with the strongest place identity.
Kata Kunci : place Identity, place identity of place, place identity of people, sumbu filosofi yogyakarta