Laporkan Masalah

Gambaran Persepsi dan Praktik Masyarakat Kota Yogyakarta Terhadap Kandungan Etanol dan Penjaminan Halal Produk Sirup Herbal

SAVIRA WAHYU LARASATI, Marlyn Dian Laksitorini, M.Sc., Ph.D., Apt.; Dr. Dwi Endarti, S.F., M.Sc., Apt.

2024 | Skripsi | FARMASI

Sirup herbal merupakan sediaan altenatif yang banyak digunakan untuk mengatasi penyakit. Permasalahan yang menjadi perhatian yaitu terkait kandungan residu etanol yang mungkin muncul dalam proses ekstraksi. Etanol juga menjadi faktor penentu status halal produk yang diatur oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam menganggap produk halal sangat penting sehingga penjaminan kehalalan melalui sertifikasi dan label halal pada kemasan produk merupakan hal yang sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi dan praktik masyarakat Kota Yogyakarta terhadap kandungan etanol dan penjaminan halal produk sirup herbal.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan subjek penelitian adalah masyarakat Kota Yogyakarta sejumlah 300 responden untuk variabel persepsi, sedangkan 250 responden untuk variabel praktik. Penelitian menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dan luring. Hasil dianalisis secara deskriptif dan dilihat pengaruh faktor sosiodemografi terhadap persepsi dan praktik menggunakan uji Chi-Square, sedangkan hubungan antara persepsi dan praktik dilihat menggunakan uji rank spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta memiliki persepsi (51%) dan praktik (62,8%) yang Baik terhadap keberadaan kandungan etanol dan penjaminan halal berupa sertifikasi dan label halal produk sirup herbal. Ditemukan adanya faktor yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat yaitu usia (p=0,000), sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap praktik masyarakat adalah agama (p=0,013). Terdapat hubungan antara persepsi dengan praktik masyarakat (r = 0,340; p=0,000). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi berbagai pihak seperti pemerintah dan juga produsen untuk menggerakkan optimalisasi penjaminan halal produk sirup herbal di Indonesia dan bagi masyarakat untuk selalu awas terkait kandungan etanol dalam suatu produk sirup herbal.

Herbal syrup is a popular alternative to traditional medicine, but concerns about ethanol residues during extraction can arise. Ethanol is crucial for determining the halal status of products regulated by the Indonesian Ulema Council. In Indonesia, where the majority of the population is Islamic, halal guarantees is essential to ensure halal status through certification and halal labeling on product packaging. This research aims to analyze the perception and practice of Yogyakarta City residents regarding ethanol content and halal assurances in herbal syrup products.

A quantitative descriptive research design with a cross-sectional approach is used in this study. The sampling technique used convenience sampling with the research subjects being the people of Yogyakarta City with 300 respondents for the perception variable, while 250 respondents for the practice variable. The questionnaires were distributed both online and offline during the study. The obtained data will be subjected to descriptive analysis, while the Chi-Square test will be used to assess the association of sociodemographic factors on perception and practice, while the association between perception and practice was seen using the Spearman rank test.

The study found that the majority of Yogyakarta City residents have a positive perception (51%) and practice (62,8%) regarding ethanol content and halal assurances, particularly through certification and halal labels on herbal syrup products. Age was found to be a significant factor influencing public perception (p=0,000). Similarly, religion had a significant impact on public practice (p=0,013). There is a relationship between perception and community practice (r = 0,340; p = 0,000). These findings will be used by various stakeholders, including the government and manufacturers, to improve the halal certification of herbal syrup products in Indonesia. Furthermore, it raises public awareness about the ethanol content of herbal syrup products.


Kata Kunci : sirup herbal, etanol, halal, persepsi, praktik

  1. S1-2024-454922-abstract.pdf  
  2. S1-2024-454922-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-454922-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-454922-title.pdf