Laporkan Masalah

Wood and Art Hub dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid di Kabupaten Jepara

Fadhila Ayyun Nisrina, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2024 | Skripsi | ARSITEKTUR

Dikenal hingga kancah dunia sebagai Kota Ukir, Kabupaten Jepara juga dikenal dengan keberadaan pariwisata bahari dan kebudayaannya. Namun dari sejumlah data pengunjung, hampir seluruhnya hanya mengunjungi objek wisata bahari. Industri pariwisata Kabupaten Jepara didukung dengan adanya amenitas yang persebarannya kurang merata dan hanya terpusat pada daerah pesisir. Padahal, terdapat pula wisata berbasis budaya yang tersebar di Kabupaten Jepara. Hal ini dikarenakan oleh sedikitnya pilihan lokasi kunjungan berwisata yang menarik bagi pengunjung.

Penyelarasan antara industri pariwisata dan industri kreatif dapat berbuah baik bagi perekonomian daerah. Sejauh ini, pengunjung Kabupaten Jepara hanya tertarik dengan wisata bahari. Di sisi lain, pembelian furniture tidak dapat dilakukan secara cuma-cuma berdasar perilaku impulsif. Industri pariwsata dan industri kreatif yang hidup, dapat memanfaatkan eksistensi satu sama lain untuk saling berkembang dan mempengaruhi.

Perancangan Wood and Art Hub sebagai wadah produksi industri pengolahan kayu dan ruang pamer, juga dapat menjadi salah satu tujuan pariwisata dan edukasi baru di Kabupaten Jepara. Pendekatan melalui arsitektur hybrid diterapkan untuk mewadahi perbedaan fungsi di dalamnya. Perancangan Wood and Art Hub ditekankan pada penataan sirkulasi dan tata ruang yang berdampingan antar kegiatan yang berbeda. Perancangan melalui pendekatan ini juga ditujukan untuk mengubah potret bangunan industri yang kaku menjadi bangunan yang menarik.

Known globally as the World Carving Centre, Jepara is also known for its maritime tourism and culture. However, data states most of visitors only visit coastal tourist attractions. The tourism industry in Jepara is supported by amenities that are unevenly distributed and concentrated only in coastal areas. Yet, there are also culturally-based attractions scattered throughout the city. This is due to the limited choices of attractive tourist destinations for visitors.

Aligning the tourism industry with the creative industry can yield positive results for the local economy. So far, visitors are only interested in maritime tourism. On the other hand, furniture purchases cannot be based solely on impulsive behaviour. The synergy between tourism and creative industries, can utilize each other's existence to mutually develop and influence one another.

The design of the Wood and Art Hub as a production centre for the wood processing industry and an exhibition space can also become a new tourist and educational destination in Jepara. A hybrid architecture approach is applied to accommodate the different functions within it. The design of the Wood and Art Hub emphasizes the arrangement of circulation and juxtaposed spatial layout among different activities. This design approach is also intended to transform the rigid industrial building image into an attractive one.

Kata Kunci : Industri, Pariwisata, Furniture, Arsitektur Hybrid, Kabupaten Jepara

  1. S1-2024-443496-abstract.pdf  
  2. S1-2024-443496-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-443496-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-443496-title.pdf