Laporkan Masalah

Women and Marriage in Cinema: Audience Reception Analysis towards Javanese Female Audiences of Losmen Bu Broto (2021)

Kiara Seni Wolff, Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, S.I.P., M.A.

2023 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

Penelitian ini mengeksplorasi resepsi audiens perempuan Jawa, khususnya Gen Z, terhadap penggambaran pernikahan dalam film Losmen Bu Broto (2021), dengan fokus khusus pada karakter Jeng Sri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang bagaimana audiens perempuan muda Jawa mendefinisikan posisi perempuan terhadap pernikahan dalam film tersebut, mengingat dinamika kompleks yang dibentuk oleh faktor sosial budaya dan pergeseran demografi. Dengan menggunakan teori Resepsi Audiens oleh Stuart Hall yang diterapkan pada konteks perempuan Jawa di Indonesia, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, meliputi wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa interpretasi audiens perempuan Jawa sebagian besar selaras dengan preferensi membaca film yang menggambarkan pernikahan melalui tokoh Jeng Sri yang didominasi oleh posisi dominan-hegemonik. Analisis ini mengungkapkan dua posisi oposisi dan hanya satu posisi negosiasi, yang menunjukan variasi yang lebih besar. Pandangan dominan dalam memaknai posisi Jeng Sri terhadap pernikahan dalam film tersebut adalah memandangnya sebagai pilihan pribadi, namun ada juga yang mengartikannya sebagai paksaan, pertanggungjawaban, atau kebutuhan tersier (sebuah kemewahan). Penafsiran ini menyoroti pengaruh norma dan kepercayaan budaya yang mengakar seputar pernikahan di Indonesia, khususnya dalam budaya Jawa.

This research explores the reception of Javanese female audiences, particularly Gen Z, towards the portrayal of marriage in the film Losmen Bu Broto (2021), with a specific focus on the character of Jeng Sri. The study aims to provide a comprehensive understanding of how young Javanese female audiences define women's position towards marriage within the film, considering the complex dynamics shaped by socio-cultural factors and demographic shifts. By using Stuart Hall's Audience Reception theory which is applied to the context of Javanese women in Indonesia, the research employs a qualitative methodology, including in-depth interviews, observation, and literature studies. The findings of this research indicate that the interpretations of the Javanese female audience are mostly aligned with the preferred reading of the film's portrayal of marriage through Jeng Sri's character, dominated by the dominant-hegemonic positions. The analysis reveals two oppositional positions and only one negotiated position, which exhibits greater variation. The dominant view in interpreting Jeng Sri's position towards marriage in the film is seeing it as a personal choice, yet some define it as a compulsion, an accountability, or a tertiary need (a luxury). These interpretations shed light on the influence of deep-rooted cultural norms and beliefs surrounding marriage in Indonesia, particularly in Javanese culture.

Kata Kunci : Audience Reception, Defining Marriage, Javanese Female Audiences, Film and Media Studies, Gender Studies

  1. S1-2023-454624-abstract.pdf  
  2. S1-2023-454624-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-454624-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-454624-title.pdf