Laporkan Masalah

Makna Teologi Pembebasan James H. Cone dan Farid Esack Bagi Konstruksi Konseptual Teologi Anti-Rasisme Indonesia

Nurul Huda, Dr. Arqom Kuswanjono; Dr. Agus Himmawan Utomo, M.Ag

2023 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian makna teologi pembebasan James H. Cone dan Farid Esack bagi konstruksi konseptual teologi anti rasisme Indonesia dilakukan atas dasar masih banyaknya kasus rasisme di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Rasisme umumnya merupakan keyakinan bahwa perbedaan ciri-ciri fisik menentukan kualitas manusia. Agama yang sarat dengan pesan-pesan pembebasan belum menunjukkan peran signifikan dalam konteks rasisme, kecuali yang dilakukan James H. Cone dan Farid Esack. Tujuan penelitian adalah untuk memahami makna teologi pembebasan kedua teolog ini dan untuk menemukan adanya persamaan dan perbedaan diantara keduanya serta untuk menemukan kontribusinya dalam mengembangkan teologi anti rasisme Indonesia.

Penelitian ini merupakan Library Research, yang seluruh data-datanya bersumber dari literatur-literatur tertulis. Sebagai penelitian filsafat, jalan penelitian diawali dengan menganalisis teologi pembebasan Cone dan Esack, lalu dikomparasikan untuk menemukan persamaan dan perbedaannya, kemudian diakhiri dengan interpretasi perbandingan segitiga dengan melibatkan konteks Indonesia untuk menemukan relevansinya bagi teologi anti rasisme Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teologi pembebasan Cone dan Esack bertolak dari pengalaman hidup orang Kulit Hitam dan berusaha menemukan spirit pembebasan yang ada dalam doktrin teologi masing-masing, sehingga melahirkan teologi pembebasan yang secara operasional menjadi dalil perjuangan bagi pembebasan Kulit Hitam. Perbedaan doktrin teologi Kristen dan Islam dan konteks historis keduanya menghasilkan bangunan teologi yang sedikit berbeda, yaitu istilah teologi pembebasan yang dipilih, metode hermeneutika yang digunakan, dan fokus pembebasan yang diperjuangkan. Perbedaan ini mengharuskan bangunan konseptual teologi anti rasisme Indonesia mesti menyesuaikan dengan kondisi Indonesia yang multi ras, etnik, dan agama, sehingga basis teologi, metode, dan implementasinya selain liberatif juga pluralistik.

The research on the meaning of the liberation theology of James H. Cone and Farid Esack for the conceptual construction of Indonesian anti-racism theology was conducted based on the many cases of racism in various countries, including Indonesia. Racism is generally the belief that differences in physical characteristics determine human quality. Religion, which is full of liberation messages, has not shown a significant role in the context of racism, except for what James H. Cone and Farid Esack have done. The purpose of the study is to understand the meaning of liberation theology of these two theologians to find the similarities and differences between them and to find their contribution to developing Indonesian anti-racism theology.

This research is a Library Research, where all the data is sourced from written literature. As a philosophical research, the research path begins by analyzing Cone and Esack's liberation theology, then comparing them to find similarities and differences, and then ending with the interpretation of the triangular comparison by involving the Indonesian context to find its relevance for Indonesian anti-racism theology.

The results of this study show that Cone and Esack's liberation theology stems from the lived experience of Black people and tries to find the spirit of liberation that exists in their respective theological doctrines, thus giving birth to a liberation theology that operationally becomes a postulate of struggle for Black liberation. The differences in the theological doctrines of Christianity and Islam and their historical contexts result in slightly different theological buildings, namely the term liberation theology chosen, the hermeneutical method used, and the focus of liberation fought for. This difference requires that the conceptual building of Indonesian anti-racism theology must adapt to the conditions of Indonesia which are multi-racial, ethnic, and religious so that the theological basis, methods, and implementation are not only liberating but also pluralistic.

Kata Kunci : liberation theology, meta-theology, and anti-racism theology.

  1. S3-2023-450189-abstract.pdf  
  2. S3-2023-450189-bibliography.pdf  
  3. S3-2023-450189-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2023-450189-title.pdf