Laporkan Masalah

Kesediaan Membayar Masyarakat Bagi Penyediaan Ruang Terbuka Non Hijau di Kawasan Perkotaan Seturan Sleman

Arga Prihandana Sarweswara, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D

2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Pada kawasan perkotaan, Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) menjadi ruang publik yang memiliki fungsi sebagai tempat berinteraksi, wadah aktivitas soasial budaya, dan sebagai fungsi ekologis. Sulitnya penyediaan dan pengelolaan RTNH dikarenakan terbatasnya sumber daya finansial pemerintah dan lahan kosong yang tersedia. Kontribusi kesediaan masyarakat (WTP) diperlukan guna terwujudnya RTNH Kawasan Seturan. Gap tersebut menjadi latar belakang untuk mengidentifikasi nilai WTP penyediaan dan pengelolaan RTNH Kawasan Seturan.

Penelitian ini menggunakan metode embedded method yang penekanannya pada metode kuantitiatif. Fokus analisis dalam penelitian ini adalah mengetahui persepsi, estimasi nilai WTP dan faktor yang mempengaruhinya, serta peluang integrasinya dengan sistem fiskal daerah. Nilai WTP dianalisis dengan CVM yang melibatkan 100 masyarakat Kapanewon Depok yang dipilih menggunakan teknik stratified sampling. Faktor yang mempengaruhi WTP dianalisis dengan metode regresi linier berganda menggunakan software SPSS. Pada integrasi sistem fiskal daerah dianalisis menggunakan metode cost-benefit analysis (CBA) dan analisis stakeholders.

Penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden membutuhkan evaluasi desain RTNH dengan nilai rerata WTP penyediaan RTNH sebagai pasar hipotetik sebesar Rp 38.500,00 per kepala keluarga dalam bentuk pajak tahunan atau PBB. Melalui analisis regresi linier berganda, variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat sebesar 55,5?ngan variabel pendapatan sebagai faktor utama yaitu 48,9%. Integrasi nilai WTP dalam sistem fiskal daerah menyumbang 20,6% pertahun dan melalui analisis stakeholders dapat membuka peluang investasi dimasa mendatang.

In urban areas, non-green open space (RTNH) becomes a public space that has a function as a place to interact, a forum for cultural and social activities, and an ecological function. The difficulty of providing and managing RTNH is due to limited government financial resources and the vacant land available. Community willingness contribution (WTP) is needed for the realization of the RTNH Seturan Area. This gap is the background for identifying the WTP value of the provision and management of the RTNH Seturan Area.

This research uses the embedded method whose emphasis is on quantitative methods. The focus of analysis in this study is to determine the perception, estimated WTP value and factors that influence it, as well as opportunities for integration with the regional fiscal system. WTP values were analyzed with CVM involving 100 Kapanewon Depok communities selected using stratified sampling techniques. Factors affecting WTP were analyzed by the multiple linear regression method using SPSS software. Regional fiscal system integration is analyzed using cost-benefit analysis (CBA) and stakeholders analysis.

Research shows that all respondents need an evaluation of RTNH design with the average WTP value of RTNH provision as a hypothetical market of Rp 38,500.00 per family head in the form of annual tax or PBB. Through multiple linear regression analysis, the independent variable can explain the dependent variable by 55.5% with the income variable as the main factor at 48.9%. The integration of WTP value in the regional fiscal system contributes 20.6% per year and through stakeholder analysis can open up investment opportunities in the future.

Kata Kunci : Ruang terbuka non hijau, Willingness to Pay, Contingent Valuation Method

  1. S2-2023-470121-abstract.pdf  
  2. S2-2023-470121-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-470121-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-470121-title.pdf