ANALISIS HUBUNGAN ANTARA INDUK DENGAN ANAK PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RERANGKA POLA PENGASUHAN STUDI PADA PT ELNUSA TBK

Nuki Pratiwi Gunawan, Sari Sitalaksmi, M.Mgt., Ph.D.,

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Upaya ELSA dalam memperkuat eksistensi di industri migas dilakukan dengan membentuk beberapa anak perusahaan. Bisnis utama ELSA didukung oleh entitas lima anak perusahaan, yaitu PT Elnusa Trans Samudera (ETSA) bergerak di bidang marine support services. PT Elnusa Fabrikasi dan Konstruksi (EFK) bergerak di bidang fabrikasi, jasa penguliran, dan perdagangan pipa casing OCTG, serta jasa perawatan dan Engineering Procurement Construction (EPC). PT Patra Nusa Data (PND) bergerak di bidang perolehan, pengelolaan, pengolahan, dan penyimpanan data eksplorasi produksi migas Indonesia. PT Sigma Cipta Utama (SCU) bergerak di bidang jasa manajemen data migas, jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu, dan jasa telekomunikasi. Kinerja anak perusahaan dalam suatu grup diharapkan dapat membantu ELSA untuk memenangkan persaingan pada industri hulu migas. Kondisi anak perusahaan yang tidak stabil dan menunjukkan kinerja negatif dapat menjadi salah satu kelemahan dan membebani induk perusahaan.

Rerangka pola pengasuhan merupakan rerangka analisis tingkat korporat dalam mengidentifikasi permasalahan krusial bisnis yang terdapat dalam portofolio bisnis. Rerangka ini digunakan untuk menganalisis komponen utama yang terdiri dari faktor penentu kesuksesan (critical success factor), peluang pengasuhan (parenting opportunities), karakteristik pengasuhan (parenting characteristic), dan rerangka kesesuaian pengasuhan (parenting fit matrix). Hasil analisa dan identifikasi pada rerangka kesesuaian pengasuhan menunjukkan bahwa dari kelima anak perusahaan terdapat satu anak perusahaan yang berada di area alien territory dan empat anak perusahaan berada di area heartland. Hal tersebut menunjukkan bahwa diperlukan bentuk pengasuhan yang berbeda antara EPN, EFK, ETSA, SCU, dan PND.

ELSA efforts to strengthen its existence in the oil and gas industry were carried out by establishing several subsidiaries. ELSA main business is supported by five subsidiary entities, namely PT Elnusa Trans Samudera (ETSA) which operates in the marine support services sector. PT Elnusa Fabrication and Construction (EFK) is engaged in fabrication, threading services and trading of OCTG casing pipes, as well as maintenance services and Engineering Procurement Construction (EPC). PT Patra Nusa Data (PND) is engaged in the acquisition, management, processing and storage of Indonesian oil and gas production exploration data. PT Sigma Cipta Utama (SCU) operates in the fields of oil and gas data management services, integrated information technology system development services, and telecommunications services. The performance of subsidiaries in a group is expected to help ELSA win competition in the upstream oil and gas industry. The condition of a subsidiary that is unstable and shows negative performance can be a weakness and burden on the parent company.

The parenting framework is a corporate-level analysis framework for identifying crucial business problems contained in the business portfolio. This framework is used to analyze the main components consisting of critical success factors, parenting opportunities, parenting characteristics, and parenting fit matrix. The results of the analysis and identification in the framework of appropriateness of care show that of the five subsidiaries, one subsidiary is in the alien territory area and four subsidiaries are in the heartland area. This shows that different forms of care are needed between EPN, EFK, ETSA, SCU, and PND.

Kata Kunci : Critical Success Factor, Parenting Opportunities, Parenting Fit Matrix, Corporate Parenting, Migas, Anak Perusahaan, Induk Perusahaan.