Laporkan Masalah

Potensi dan Strategi Pengembangan Kawasan Kampung Cina Kota Bengkulu sebagai Obyek Wisata

Mohammad 'Azam Izzuddin, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kampung Cina Kota Bengkulu merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di dalam Kawasan Wisata Kota Tuo Kota Bengkulu, diantara destinasi-destinasi unggulan Kota Bengkulu seperti; Benteng Fort Malborough, Tugu Thomas Parr, Pantai Zakat dan Pantai Tapak Paderi. Tempat-tempat ini adalah tempat yang memilik daya tarik, lokasi dan aksesibilitas yang sangat baik. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Kampung Cina Kota Bengkulu. Kampung ini merupakan kawasan yang sepi kunjungan. Sejarahnya, saat Gubernur Bengkulu melakukan pembukaan pusat ekonomi baru, yaitu kawasan Suprapto dan Lingkar Timur. Hal ini menjadi pemicu Kampung Cina mulai ditinggalkan penghuninya. Kampung Cina Kota Bengkulu seperti kehilangan jati diri sebagai pusat perdagangan Kota Bengkulu dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga pedagang dan pengunjung atau pembeli sudah nyaman untuk beralih ke pusat dagang yang baru. Melihat hal tersebut, pemerintah berupaya menarik kembali perhatian pengunjung terhadap Kampung Cina Kota Bengkulu dengan sektor Kepariwisataan pada tahun 2008 dan 2017. Namun memang, upaya memunculkan daya tarik kembali dari kawasan yang masih kurang maksimal. Dilatar belakangi oleh kemunduran tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana strategi pengembangan terhadap Kawasan ini. Perlu dilakukan analisis lebih dalam terkait kekuatan yang dimiliki oleh kawasan ini sebagai sebuah destinasi wisata sejarah. Akan dilakukan kajian preseden dan analisa aspek kepariwisataan untuk mengetahui sejauh mana potensi yang dimiliki oleh kawasan ini. Strategi pengembangan meliputi daya tarik dan amenitas kawasan. Hal ini juga akan didukung dengan persepsi wisatawan sebagai salah satu faktor dari aktifitas kepariwisataan. Data penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yakni data yang tidak dapat dihitung seperti; gambaran umum, lokasi penelitian, persepsi wisatawan, keberadaan dan sejarah Kampung Cina Kota Bengkulu. Sedangkan kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan dibandingkan dengan angka seperti jumlah komponen atraksi dan amenitas, serta jumlah supply dan permintaan pada Kawasan dari sejumlah masyarakat. Hasil penelitian dan pembahasan menyimpulkan bahwa Kampung Cina Kota Bengkulu memiliki kekurangan dari sisi Pariwisata dan perlu strategi pengembangan yang tepat untuk menjadi solusi atas hal tersebut.

Bengkulu City's Chinese Village is one of the historical tourist destinations in the Kota Tuo Tourist Area of Bengkulu City, among the leading destinations in Bengkulu City such as; Fort Malborough, Tugu Thomas Parr, Zakat Beach and Tapak Paderi Beach. These places are have excellent attractiveness, location and accessibility. However, this does not apply to the Chinese Village of Bengkulu City. This village is a quiet area. Historically, when the Governor of Bengkulu opened a new economic center, Suprapto and Lingkar Timur. This was the trigger for Kampung Cina to start being abandoned by its inhabitants. The Chinese Village of Bengkulu City seems to have lost its identity as the trading center of Bengkulu City over a long period of time so that traders and visitors or buyers are comfortable moving to the new trading center. Therefore, the government attempted to attract visitors' attention to the Bengkulu City's Chinese Village again with the tourism sector in 2008 and 2017. However, efforts to bring back the attractiveness of the area were still less than optimal. Therefore, it is necessary to carry out research on the development strategy for this area. A deeper analysis needs to be carried out regarding the strengths of this area as a historical tourist destination. A precedent study and analysis of tourism aspects will be carried out to find out the extent of the potential this area has. The development strategy includes regional attractions and amenities. This will also be supported by tourists' perceptions as a factor in tourism activities. This research data is qualitative and quantitative data. Qualitative is data that cannot be calculated such as; general description, research location, tourist perceptions, existence and history of Bengkulu City's Chinese Village. Meanwhile, quantitative is data that can be calculated and compared with numbers such as the number of attraction components and amenities, as well as the amount of supply and demand in the area from a number of communities. The results of the research and discussion concluded that Kampung Cina, Bengkulu City has shortcomings in terms of tourism and needs an appropriate development strategy to be a solution to this.


Kata Kunci : Kawasan Kampung Cina, kepariwisataan, strategi pengembangan

  1. S2-2023-476071-abstract.pdf  
  2. S2-2023-476071-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-476071-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-476071-title.pdf