Laporkan Masalah

Analisis Wacana Stigma Perempuan dalam Ranah Publik dan Privat

Siti Zulaikha, Dr. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA.

2023 | Tesis | S2 Linguistik

Stigmatisasi perempuan yang terjadi di masyarakat merupakan salah satu bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Tuturan yang menstigmakan perempuan menjadi salah satu penghambat tercapainya keadilan dan kesetaraan gender. Tuturan tersebut merupakan suatu fenomena yang seringkali terjadi secara spontan dan terbungkus dalam obrolan sehari-hari, sehingga kehadirannya perlu lebih disadari lagi. Dikarenakan merupakan fenomena yang spontan, maka penelitian ini menggunakan data yang diambil dari video dalam YouTube yang telah terdokumentasikan. Video tersebut berupa video refleksi dari pengalaman perempuan terkait stigmatisasi perempuan. Penelitian ini menganut pandangan stigma Goffman (1963) dan Pryor & Reader (2011). Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah AWK N. Fairclough. Hasil dari analisis ini berupa temuan 9 jenis tuturan stigmatisasi perempuan, yaitu tuturan menyalahkan, menyudutkan, menghakimi, membandingkan, meragukan, melarang, menyindir, mengatur, dan merendahkan. Tuturan jenis menghakimi merupakan cara terbanyak yang digunakan dalam menstigmakan perempuan karena data video berupa tuturan refleksi yang disampaikan oleh perempuan sebagai subjek pencerita, sehingga merasa menjadi korban. Selain itu, juga ditemukan bentuk lingual khusus yang dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori, di antaranya adalah bentuk interjeksi, partikel fatis, adverbia, dan negasi. Selanjutnya, tuturan stigmatisasi perempuan terjadi dalam konteks privat dan konteks publik. Hal itu didasarkan pada pembagian ruang kerja antara laki-laki dan perempuan yang diyakini oleh masyarakat patriarki sejak zaman dahulu kala, bahwasannya laki-laki berada di ruang publik, sedangkan perempuan hendaknya berada di ruang privat.

The stigmatization of women that occurs in society is a form of discrimination against women. Speech that stigmatizes women is one of the obstacles to achieving gender justice and equality. It is a phenomenon that often occurs spontaneously and is wrapped up in daily conversation, so its presence needs to be more aware. Because it is a spontaneous phenomenon, this study uses data taken from documented YouTube videos. The videos are reflective videos of women's experiences related to the stigmatization of women. This research adheres to Goffman's (1963) and Pryor & Reader's (2011) views of stigma. The analytical approach used in this research is AWK N. Fairclough. The result of this analysis is the finding of 9 types of women's stigmatizing speech, namely blaming, cornering, judging, comparing, doubting, prohibiting, insinuating, regulating, and demeaning speech. Judgmental speech is the most common way used in stigmatizing women because the video data is in the form of reflective speech delivered by women as the subject of the story, so they feel victimized. Moreover, special linguistic forms were found which can be grouped into four categories: interjections, phatic particles, adverbs and negations. Furthermore, the stigmatizing speech of women occurs in private and public contexts. It is based on the division of labor space between men and women believed by patriarchal society since ancient times, that men are in the public space, while women should be in the private space.

Kata Kunci : analisis wacana kritis, norman fairclough, fenomena perempuan, stigma perempuan, wacana perempuan

  1. S2-2023-486078-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486078-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486078-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486078-title.pdf