Laporkan Masalah

Evaluasi Smart Governance di Kota Semarang Berdasarkan Metode Outcomes Harvesting

Wahyadyatmika Permana Adi, Dr. Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, M.Si

2023 | Tesis | S2 Ilmu Administrasi Negara


Perkembangan teknologi telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemerintah mulai memikirkan bagaimana cara meningkatkan pelayanan publik dengan menggunakan teknologi sistem informasi, salah satu contohnya adalah smart governance. Penelitian ini menyajikan dua rumusan permasalahan, yaitu pertama, bagaimana hasil capaian tata kelola smart governance dalam kebijakan smart city di Kota Semarang dan kedua, faktor apa saja yang mempengaruhi tata kelola smart governance dalam kebijakan smart city di Kota Semarang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya penerapan smart governance dan menganalisis hambatan-hambatan dalam penerapan smart governance. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator smart governance menurut Batagan (2011), yaitu koordinasi internal, kolaborasi dan sinergi antar stakeholder, transparansi informasi dan partisipasi masyarakat. Melalui semacam pendekatan deskriptif, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian untuk mengumpulkan data meliputi wawancara, observas, dokumentasi dan laporan data sekunder di lokasi studi. Analisis dan penyajian data menggunakan bantuan software Nvivo 12 untuk mempermudah menginterpretasi hasil temuan penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan metode outcomes harvesting dibantu dengan penyajian data berupa Project Map dan Hierarchy Map melalui software Nvivo 12 maka dimensi smart governance memperoleh proporsi prioritas pengoptimalan yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Walikota Semarang No.26 Tahun 2018 mengenai Masterplan Semarang Smart City yang sudah terintegrasi dengan RPJMD Kota Semarang di tahun 2016-2021. Hasil analisis dari project map dan hierarchy map juga menunjukkan bahwa indikator dominan dalam capaian smart governance di Kota Semarang adalah pada indikator transparansi informasi dan indikator koordinasi internal di setiap stakeholder OPD di Kota Semarang yang sudah terintergrasi lebih baik. Hal ini didukung dengan adanya kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah Kota Semarang dengan masyarakat, akademisi, pengusaha dan wartawan. Persiapan pemerintah kota Semarang terkait smart governance sangat baik namun pada indikator partisipasi masyarkat masih belum optimal hal ini ditunjukkan dengan sosialisasi yang belum merata, dan akses masyarakat terhadap teknologi informasi yang masih belum optimal. 

Kesimpulan hasil penelitian adalah pemerintah Kota Semarang sudah sangat siap dalam penerapan smart governance. Hal ini ditunjukkan dengan sudah terciptanya tatakelola pemerintahan yang semakin baik dan perbaikan reformasi birokrasi terkait pelayanan publik kepada masyarakat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa indikator dominan dalam capaian smart governance di Kota Semarang adalah pada indikator transparansi informasi dan indikator koordinasi internal di setiap stakeholder OPD di Kota Semarang yang sudah terintergrasi lebih baik. Hal ini didukung dengan adanya kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah Kota Semarang dengan masyarakat, akademisi, pengusaha dan wartawan. Temuan empiris tentang faktor pendukung penerapan smart governance Kota Semarang adalah adanya leadership kepemimpinan yang baik, adanya inisiatif kebijakan Pemerintah dalam penyusunan masterplan smart city, telah ada integrasi sistem internal pemerintah, dan pengembangan program inovasi. Namun demikian, penerapan tersebut masih terhambat oleh kurangnya partisipasi masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat, dukungan anggaran pemerintah, dan kurangnya monitoring dan evaluasi program.





The development of technology has affected every aspect of human life. Therefore, the government began to think about how to improve public services using information system technology, one example is smart governance. This study presents two formulations of problems, namely first, how the results of smart governance achievements in smart city policies in Semarang City and second, what factors affect smart governance in smart city policies in Semarang City.

The purpose of this study is to identify efforts to implement smart governance and analyze obstacles in implementing smart governance. In this study, researchers used smart governance indicators according to Batagan (2011), namely internal coordination, collaboration and synergy between stakeholders, information transparency and community participation. Through a kind of descriptive approach, this study uses qualitative research methods. Research methods for collecting data include interviews, observations, documentation and secondary data reports at the study site. Analysis and presentation of data using the help of Nvivo 12 software to facilitate the interpretation of research findings.

The results showed that based on the outcomes harvesting method assisted by the presentation of data in the form of Project Map and Hierarchy Map through Nvivo 12 software, the smart governance dimension obtained a greater proportion of optimization priorities. This is in line with the stipulation of Semarang Mayor Regulation No.26 of 2018 concerning the Semarang Smart City Masterplan which has been integrated with the Semarang City RPJMD in 2016-2021. The results of the analysis of the project map and hierarchy map also show that the dominant indicators in the achievement of smart governance in Semarang City are information transparency indicators and internal coordination indicators in each OPD stakeholder in Semarang City that have been better integrated. This is supported by the collaboration and synergy between the Semarang City government and the community, academics, entrepreneurs and journalists. The preparation of the Semarang city government related to smart governance is very good, but the indicator of community participation is still not optimal, this is shown by uneven socialization, and public access to information technology is still not optimal. 

The conclusion of the research results is that the Semarang City government is very ready in implementing smart governance. This is shown by the creation of better governance and improved bureaucratic reforms related to public services to the community. The results also show that the dominant indicators in the achievement of smart governance in Semarang City are information transparency indicators and internal coordination indicators in each OPD stakeholder in Semarang City that have been better integrated. This is supported by the collaboration and synergy between the Semarang City government and the community, academics, entrepreneurs and journalists. Empirical findings on the supporting factors for the implementation of smart governance in Semarang City are the existence of good leadership, the existence of Government policy initiatives in the preparation of smart city master plans, there has been integration of internal government systems, and the development of innovation programs. However, the implementation is still hampered by lack of community participation, socialization to the community, government budget support, and lack of program monitoring and evaluation.




Kata Kunci : smart city, smart governance, kebijakan, outcome harvesting

  1. S2-2023-471544-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471544-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471544-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471544-title.pdf