Interpretasi Fungsi Candi Naga Berdasarkan Ragam Hias
KYRA ANDHAYU NOER, Dwi Pradnyawan, S.S., M.A.
2023 | Skripsi | ARKEOLOGI
Ragam hias merupakan salah satu komponen dalam arsitektur candi. Keberadaan ragam hias menjadi sebuah penyerta yang dapat menggambarkan identitas dan pemaknaan sebuah candi. Diantara neragam variasi ragam hias, makhluk mitologi berupa naga menjadi ragam hias khas yang digunakan dalam arsitektur candi. Hal ini tampak pada Candi Naga yang berada di Kompleks Percandian Penataran. Penelitian ini menelisik bagaimana variasi ragam hias yang ada di Candi Naga, beserta pemaknaannya yang dapat dikaitkan dengan fungsi Candi Naga. Upaya tersebut dilakukan dengan menginterpretasi makna ragam hias di Candi Naga menggunakan teori Semiotika Peirce dengan mengacu cerita Samudramanthana yang terdapat pada kitab Adiparwa. Keberadaan ragam hias Naga pada Candi Naga tidak sepenuhnya merupakan penggambaran atas cerita Samudramanthana. Hal ini tampak dari tidak adanya penggambaran Asura yang menjadi pelengkap cerita Samudramanthana. Meskipun demikian, sosok naga dalam ragam hias di Candi Naga merupakan tanda dari adanya mitologi mengenai makhluk naga. Hal ini berkaitan dengan hewan naga yang menjadi makhluk perantara dunia atas dan dunia bawah yang disucikan oleh masyarakat. Adanya interpretasi ragam hias naga tersebut kemudian mempengaruhi fungsi Candi Naga. Melalui keberadaan tanda berupa ragam hias naga, Candi Naga dapat dimaknai sebagai "tempat penghubung" yang menghubungkan aktivitas profan dan sakral dalam ritus peribadatan di Kompleks Percandian Penataran.
Decoration is one component of temple architecture. The existence of decoration is an accompaniment that can describe the identity and meaning of a temple. Among the various variations of decoration, the mythological creature in the form of Naga is a typical decoration used in temple architecture. This can be seen in the Naga Temple which is located in the Penataran Temple Complex. This research examines the variations in decoration at Naga Temple, along with their meanings which can be linked to the function of Naga Temple. This effort was made by interpreting the meaning of the decorations at Naga Temple using Peirce's Semiotic theory by referring to the Samudramanthana story found in the Adiparwa Book. The existence of Naga decorations at Naga Temple is not entirely a depictions of Asura which complement the Samudramanthana story. However, the figure of Naga in the decorations at Naga Temple is a sign of the existence of mythology about dragon creatures. This is related to the dragon animal which is an intermediary creature between the upper and lower worlds which is sacred by society. The interpretation of the naga decorations then influences the function of the Naga Temple. Through the presence of signs in the form of naga decorations, Naga Temple can be interpreted as a "connecting place" that connects profane and sacred activities in the rites of worship at the Penataran Temple Complex.
Kata Kunci : Candi Naga; Ragam Hias Naga; Semiotika; Peirce; Bangunan Penghubung