Upaya Konservasi Bunga Edelweiss (Anaphalis sp.) oleh Masyarakat Tengger di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Afriza Fachri Ahmad, Dr. Ir. Lies Rahayu W.F., M.P., IPU.
2023 | Skripsi | KEHUTANAN
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu dari berbagai kawasan konservasi yang dapat ditemui di Indonesia. Selain itu, masyarakat Tengger di TNBTS memiliki pengetahuan mengenai upaya konservasi. Pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat adat juga memiliki peran penting dalam konservasi keanekaragaman hayati. Lokasi penelitian adalah Desa Ranupani dan Desa Ngadas untuk tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya konservasi masyarakat Tengger ke bunga edelweiss yang ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan bagaimana sosiodemografi faktor yang memengaruhi pengetahuan mengenai upaya konservasi edelweiss
Metode pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah 94 orang dan 93 orang untuk masing-masing desa. Selain itu digunakan juga key informan untuk memperdalam data. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif serta menggunakan metode GLMM.
Bentuk upaya konservasi memiliki berbagai macam terutama yang berkaitan dengan konservasi dan pemanfaatan edelweiss. Salah satu upaya konservasi yang berlandaskan pengetahuan lokal adalah cara mengambil edelweiss adalah tanaman ini tidak dapat diambil dengan sembarangan, harus ada ritual untuk meminta izin terlebih dahulu bahwa kehidupannya diminta (dikramani) yang biasanyaa dipimpin oleh dukun. Selain itu terdapat upaya pengendalian sosial secara represif, berupa penanaman nilai budaya untuk memegang teguh adanya hukum karma pala berasal dari Sang Hyang Widhi. Konsep pengelolaannya mengacu pada pemanfaatan berkelanjutan untuk memperoleh keseimbangan bagi kehidupan masyarakat Tengger. Pengaruh tingkat pemahaman masyarakat Tengger mengenai upaya konservasi ini dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa jenis kelamin dan lama menetap memiliki tingkat signifikansi yang tinggi dengan nilai masing-masing sebesar < 2e>
Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) is one of the many conservation areas found in Indonesia. In addition, the Tengger community in TNBTS has knowledge about conservation efforts. Local knowledge owned by indigenous people also has an important role in biodiversity conservation. The research location is Ranupani Village and Ngadas Village the purpose of this study is to find out the conservation efforts of the Tengger community to edelweiss flowers in Bromo Tengger Semeru National Park and how sociodemographic factors affect knowledge about edelweiss conservation efforts.
Data collection methods using quantitative methods. The sample was determined by purposive sampling method with a total of 94 people and 93 people for each village. In addition, key informants were also used to deepen the data. Data analysis was carried out descriptively quantitatively and using the GLMM method.
There are various forms of conservation efforts, especially those related to the conservation and utilization of edelweiss. One of the conservation efforts based on local knowledge is how to take edelweiss is that this plant cannot be taken carelessly, there must be a ritual to ask permission first that its life is requested (dikramani) which is usually led by a shaman. In addition, there are repressive social control efforts, in the form of instilling cultural values to uphold the existence of the law.
Kata Kunci : Edelweiss, Suku Tengger