PENGOMUNIKASIAN ATURAN KESELAMATAN DI PERLINTASAN: Studi Kasus Proses Pengkomunikasian Aturan Keselamatan di Perlintasan Sebidang Pada Tahun 2015 – 2019 oleh Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Berty Larasati, Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A
2023 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Penelitian
ini berangkat dari Daop 6 Yogyakarta memiliki jumlah perlintasan sebidang atau
jalur perpotongan langsung antara rel kereta dengan jalan raya langsung.
Terdapat 504 perlintasan sebidang aktif, jumlah ini merupakan jumlah terbanyak
dibandingkan dengan Daop lain. Serta rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat
terhadap aturan serta rambu-rambu saat melintasi perlintasan sebidang,
dibuktikan dengan jumlah angka kecelekaan kereta api yang terus meningkat
setiap tahunnya dari tahun 2015 hingga 2019. Dalam penelitian ini
mendeskripsikan bagaimana proses pengomunikasian aturan keselamatan di
perlintasan sebidang oleh Humas Daop 6 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Humas Daop 6 Yogyakarta dalam proses Pengomunikasian aturan keselamatan
ini berperan sebagai penanggungjawab kegiatan, komunikator, serta sebagai
produsen informasi. Dalam mendapatkan kepatuhan masyarakat Humas Daop 6
Yogyakarta menggunakan strategi milik Gerald & Schmitt yaitu; rewarding, punishing, expertise, personal
commitment, serta impersonal
commitment. Dalamproses pengomunikasian aturan keselamatan ini proses
pengomunikasian dilakukan secara primer yaitu pengomunikasian langsung melalui
Bahasa sebagai media komunikasi serta secara sekunder, yaitu menggunakan media
lain seperti spanduk atau flyer yang
dibagikan. Cara ini cukup efektif untuk mendapatkan kepatuhan maysrakat di
wilayah Daop 6 Yogyakarta, hal ini dibuktikan bahwa angka kecelakaan di
perlintasan sebidang menurun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
dengan metode penelitian studi kasus. Narasumber dalam penelitian ini adalah
Manager Humas Daop 6, Asisten Internal Humas Daop 6, dan Asisten Eksternal
Humas Daop 6 Yogyakarta. Pengumpulan datamenggunakan metode wawancara serta
studi dokumentasi.
This
research departs from Daop 6 Yogyakarta which has a number of level crossings
or direct intersection routes between train tracks and direct highways. There
are 504 active level crossings, this number is the highest compared to other
Daops. As well as the low level of public discipline towards the rules and
signs when crossing level crossings, this is proven by the number of train
accidents which continues to increase every year from 2015 to 2019. This
research describes the process of communicating safety rules at level crossings
by Daop 6 Public Relations. Yogyakarta. The research results show that Public
Relations of Daop 6 Yogyakarta in the process of communicating safety rules
plays a role as the person responsible for the activity, communicator, and as
an information producer. In gaining public compliance Daop 6 Yogyakarta Public
Relations used Gerald & Schmitt's strategy, namely; rewarding, punishing,
expertise, personal commitment, and impersonal commitment. In the process of
communicating safety rules, the communication process is carried out primarily,
namely direct communication through language as a communication medium, and
secondarily, namely using other media such as banners or flyers that are
distributed. This method is quite effective in getting public compliance in the
Daop 6 Yogyakarta area, this has been proven by the decrease in the number of
accidents at level crossings. This research uses a qualitative approach, with a
case study research method. The resource persons in this research were the Daop
6 Public Relations Manager, Daop 6 Internal Public Relations Assistant, and
Daop 6 Yogyakarta Public Relations External Assistant. Data collection uses
interview methods and documentation studies.
Kata Kunci : Peran Humas, Pengomunikasian, Perolehan Kepatuhan, Perlintasan Sebidang, PT KAI Daop 6 Yogyakarta.