Pembangunan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web Untuk Visualisasi Sebaran Lokasi Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK) di Kota Yogyakarta
Beladona Nisa Realita, Heri Sutanta, S.T., M.Sc., Ph.D
2023 | Skripsi | TEKNIK GEODESI
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tidak
diiringi dengan peningkatan jumlah lahan pemukiman sehingga mengakibatkan alih
fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
untuk menangani hal tersebut adalah melalui perumusan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) yang dapat berperan sebagai pengendali, menjaga kesesuaian, menjamin dan
meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Tujuan tersebut dapat tercapai melalui kegiatan evaluasi pemanfaatan ruang yang
perlu dilakukan secara berkala. Di samping itu perlu
dilakukan pengawasan dalam penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), termasuk
di dalamnya pengawasan pada penerbitan SKRK yang menjadi salah satu syarat
untuk penerbitan IMB. Oleh sebab itu diperlukan SIG berbasis website
untuk visualisasi sebaran lokasi SKRK yang selanjutnya dapat digunakan untuk
pengawasan penerbitan IMB.
Pembuatan WebGIS menggunakan data batas administrasi
Kota Yogyakarta, data batas administrasi kelurahan di Kota Yogyakarta serta
data SKRK dan IMB yang diperoleh dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR)
dan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota
Yogyakarta. Proses yang dilakukan dalam penyusunan kegiatan aplikatif adalah pengolahan
data spasial yang meliputi proses klasifikasi jenis SKRK berdasarkan kegiatan
dan zonasinya. Selanjutnya dilakukan penggabungan antara data spasial dan data
tabular menggunakan software QGIS. Langkah berikutnya adalah pembangunan
WebGIS yang terdiri dari penulisan kode antarmuka website serta
penulisan kode interaktivitas peta. Langkah terakhir dalam penyusunan kegiatan
aplikatif ini adalah publikasi WebGIS dan pengujian sistem. Pembuatan antarmuka
WebGIS memanfaatkan bahasa HTML, CSS dan JavaScript.
Kegiatan aplikatif ini menghasilkan peta interaktif
terkait dengan persebaran lokasi pemohon SKRK dan IMB di Kota Yogyakarta yang
dapat diakses melalui laman https://bit.ly/RuangCerdasWebGIS. Akses pada WebGIS tersebut terbatas hanya untuk
instansi terkait yakni DPTR Kota Yogyakarta karena informasi yang dimuat di
dalamnya merupakan informasi sensitif. Oleh karena itu pengujian sistem hanya
dilakukan oleh ahli melalui metode heuristic evaluation. Hasil dari pengujian
sistem tersebut di dapatkan bahwa untuk indikator match between system and real
world, aesthetic and minimalist design dan help and documentation
memiliki total skala penilaian sebesar 1 yang berarti terdapat masalah pada
indikator tersebut namun tidak mempengaruhi kenyamanan pengguna. Sementara itu
untuk user control and freedom user dan flexibility and efficiency of
use memiliki total skala penilaian sebesar 2 yang berarti terdapat masalah
pada indikator tersebut namun dengan skala prioritas perbaikan yang kecil.
The rapid population growth in Yogyakarta
City has not been accompanied by a proportional increase in residential land,
resulting in land-use changes from agricultural to residental. One approach to
addressing this issue is through the formulation of a spatial planning, which
can serve as a controller, ensuring compliance, and minimizing the
inappropriate use of land. This objective can be achieved through regular
spatial utilization evaluations. Additionally, monitoring of building permit
issuance, including the supervision of the issuance of statement letter for
planning permission, is crucial. Hence, a web-based Geographic Information
System (WebGIS) for managing planning permission is needed to facilitate building
permit issuance oversight.
The WebGIS development utilizes
administrative boundary data of Yogyakarta City, neighborhood administrative
boundary data in Yogyakarta City, as well as planning permission and building
permit data obtained from the Department of Land and Spatial Planning (DPTR)
dan Departement of Investment Board One-Stop Service (DPMPTSP) of Yogyakarta
City. The process carried out in the preparation of applicative activities is
spatial data processing, which includes the process of classifying the types of
SKRK based on activities and zones. Furthermore, the combination of spatial
data and tabular data is carried out using QGIS software. The next step is
WebGIS development, which consists of writing website interface code and
writing map interactivity code. The last step in the preparation of this
applicative activity is WebGIS publication and system testing. The creation of
the WebGIS interface utilizes HTML, CSS, and JavaScript languages.
This practical activity has resulted in the creation of an interactive
map that provides information regarding the locations of planning permission
and building permit in Yogyakarta City. The map is accessible through the
website https://bit.ly/RuangCerdasWebGIS. Access to this WebGIS platform is restricted to
relevant authorities, specifically the Department of Land and Spatial Planning
(DPTR) of Yogyakarta City, due to the sensitivity of the information contained
within. System testing was conducted exclusively by expert judment using the
heuristic evaluation method. The results of the system evaluation revealed
that, for the indicators of match between the system and the real world,
aesthetic and minimalist design, and help and documentation, there were issues
with a total assessment score of 1. However, these issues did not significantly
impact user comfort. Meanwhile, for the indicators of user control and freedom
and flexibility and efficiency of use, there were issues with a total
assessment score of 2, indicating problems in these areas, but with a
relatively low-priority scale for improvement.
Kata Kunci : SKRK, IMB, RDTR, WebGIS