Laporkan Masalah

Perencanaan Desa Wisata Tombo dengan Prinsip Eko-Agrowisata Berbasis Komunitas

Frisa Centika Putri, Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.

2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang merupakan desa yang terletak pada area perbukitan, memiliki potensi berupa area perkebunan teh, kopi dan potensi lain yang secara eksisting dapat dikembangkan. Desa Tombo ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui SK Bupati Batang No.556/125/2022. Perencanaan wisata berbasis masyarakat masuk ke dalam strategi untuk mencapai misi ke tiga RPJMD Kabupaten Batang 2018. Untuk itu, keterlibatan masyarakat di Desa Tombo dalam pengembangan wisata yang masih rendah membutuhkan perencanaan. Selain itu, perencanaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholder serta untuk menghidupkan kembali beberapa objek wisata yang saat ini terbengkalai.


  Perencanaan Desa Wisata Tombo dilakukan menggunakan Soft System Methodology (SSM). Terdapat dua alternatif rencana yang dipilih oleh stakeholder melalui voting dan menghasilkan alternatif terpilih yaitu Alternatif Ruang Wisata Menyebar. Produk akhir dari perencanaan berupa master plan, detail rencana dan penahapan pembiayaan. Detail rencana terdiri dari rencana guna lahan, atraksi, amenitas, aksesibilitas, akomodasi dan kelembagaan. Penahapan rencana dilakukan dalam jangka waktu lima tahun (2024-2028).  Dengan dikembangkannya masterplan  dengan tema Eko-Agrowisata Berbasis Komunitas maka potensi yang ada di Desa Tombo dapat dikembangkan secara optimal.


Tombo Village, Bandar District, Batang Regency, is a village located in a hilly area, have potential plantations such as coffee and tea that can be developed. Tombo village was selected as Tourism Village through Batang Regent's Decree No.556/125/2022. Community Based tourism planning is included in the strategy to achieve the third mission of the Medium-Term Development Plan Batang Regency 2018. The low community involvement in tourism development and abandoned existing attractions need intervention. This planning also considers stakeholders’ interests. 


Tombo Village Tourism planning was carried out using Soft System Methodology. Planning Alternative selected by stakeholders and produce the selected alternative named “Ruang Wisata Menyebar”. The products of this planning are masterplan, detailed plan, and financing stages. The detailed plan consists of land use plans, attractions, amenities, accessibility, accommodation, and institutions. The phasing of the plan will be carried out for five years (2024-2028). By developing a master plan with the theme of Community-based Eco-Agrotourism, the potential in Tombo Village can be developed optimally.

Kata Kunci : Desa Wisata, Eko Wisata, Agro Wisata, Berbasis Komunitas

  1. S1-2023-424939-abstract.pdf  
  2. S1-2023-424939-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-424939-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-424939-title.pdf