Laporkan Masalah

SERAT WIWAHA NB 1394 KOLEKSI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (Suntingan Teks, Terjemahan, dan Interpretasi Iluminasi serta Dasanama pada Pupuh III-IX)

Enjang Prasetyo Wening, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum.

2023 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA

Penelitian ini merupakan penelitian filologis terhadap Serat Wiwaha NB 1394 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Alasan dipilihnya naskah ini sebagai objek material karena teks menggunakan bahasa dan aksara Jawa, kondisi fisik naskah cukup baik, keterjangkauan naskah, dan belum adanya penelitian secara khusus atas naskah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan isi naskah melalui hasil suntingan dan terjemahan agar bacaan lebih mudah dipahami serta untuk mengungkapkan makna penghias teks dan mengungkapkan makna dasanama tokoh. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kerja filologi, kodikologi, dan penerjemahan

Hasil suntingan dan terjemahan teks Serat Wiwaha dibatasi pada pupuh III-IX. Suntingan berupa hasil alih aksara dan kritik teks yang disampaikan dengan membubuhkan catatan berkaitan dengan kasus-kasus dalam teks seperti kesalahan metrum, kesalahan ejaan, haplografi, dan hilangnya sebagian teks atau kata karena kerusakan naskah. Sementara dari hasil terjemahan diketahui bahwa Serat Wiwaha NB 1394 berisi tentang kisah Arjunawiwaha dengan versi yang berbeda dari kakawin. Pada penelitian ini juga disajikan interpretasi iluminasi naskah yakni wedana gapura renggan dan dasanama tokoh pada pupuh III-IX. Dari kedua interpretasi tersebut ditemukan bahwa iluminasi merupakan sebuah simbol dari isi teks sehingga iluminasi berhubungan dengan teks. Sementara, pilihan diksi dasanama atas para tokoh juga memiliki makna yang berkaitan dengan konteks cerita dalam teks.

This is a philology research on Serat Wiwaha NB 1394 from the National Library of Indonesia collection. The reasons for choosing this manuscript as a material object are because the text uses Javanese language and script, the manuscript’s well-preserved physical condition, the manuscript's accessibility, and no existing prior research that specifically uses this manuscript. This research aims to disclose the manuscript’s contents through textual editing and translation that is easier to comprehend for readers and to reveal the meaning of the illuminations that serve as the text’s ornaments and convey the meaning of the character’s dasanama. The method that is used in this research utilizes the philological method, codicology, and translation technique.

The result of a text edition and translation of the text of Serat Wiwaha that is limited to pupuh III-IX. Text edition in the form of transliteration and textual criticism of the text is provided by affixing notes that relate to cases in the text such as meter errors, spelling errors, haplographies, and the loss of some text or words due to damage to the manuscript. On the other hand, from the translation, it is found that Serat Wiwaha NB 1394 contains the story of Arjunawiwaha in a version that differs from the kakawin counterpart. In this research, also presented in the form of interpretations of the manuscript’s illuminations, namely wedana gapura renggan, and interpretations of the character’s dasanama on pupuh III-IX. From both types of interpretations, it is found that illuminations are symbols of the text’s content, therefore illuminations are correlated with the text. Conversely, dictions of the dasanama from the characters also correlated with the context of the story in the text.

Kata Kunci : Serat Wiwaha, Suntingan, Terjemahan, Interpretasi

  1. S1-2023-443431-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443431-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443431-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443431-title.pdf