Pisuhan Bahasa Jawa di Cilacap: Analisis Sosiolinguistik
Herratri Amritasari, Dr. Sulistyowati, M. Hum.
2023 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA
Penelitian "Pisuhan Bahasa Jawa di Cilacap: Analisis Sosiolinguistik" menjelaskan mengenai pisuhan-pisuhan yang dituturkan oleh masyarakat di Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan pisuhan oleh masyarakat di Cilacap ditinjau dari bentuk, struktur, makna yang menjadi referensi atau acuan, serta fungsi penggunaan pisuhan dalam sudut pandang teori sosiolinguistik.
Penelitian ini dilakukan melalui berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan data, analisis data, hingga penyajian data. Proses pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung, simak libat cakap, simak libat bebas cakap, dan bekerja sama dengan informan dilanjutkan oleh teknik rekam dengan ponsel sebagai alat rekam utama. Analisis data dilakukan dengan metode padan intralingual dan ekstralingual dengan metode lanjutan metode distribusional untuk menganalisis data secara struktural. Tahapan penyajian data dilakukan dengan metode informal, yakni tidak terikat dengan simbol dan lambang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pisuhan-pisuhan di Cilacap dibagi dalam bentuk monomorfemis, polimorfemis, serta frase. Pisuhan ini memiliki makna referensial yang dikategorikan dalam tujuh jenis referen, seperti kotoran, pekerjaan, binatang, keadaan, aktivitas, bagian tubuh, dan kekerabatan. Meskipun pisuhan dianggap tabu, penelitian ini mengidentifikasi tujuh fungsi pisuhan, seperti ekspresi keterkejutan, kekecewaan, kemarahan, mengolok-olok, mengancam, kekesalan, dan keakraban. Penggunaan pisuhan melibatkan berbagai kelompok usia, dengan catatan penggunaan pisuhan terhadap orang sebaya. Dalam konteks tuturan, pisuhan digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi.
The study "Javanese Language Fragments in Cilacap: Sociolinguistic Analysis" explains the differences spoken by people in Cilacap. This study aims to determine how the use of pisuhan by the community in Cilacap in terms of form, structure, meaning that becomes a reference or reference, as well as the function of the use of pisuhan in the point of view of sociolinguistic theory.
This research was carried out through various stages, ranging from data collection, data analysis, to data presentation. The data collection process is carried out through direct observation, listen to engage proficiently, listen to engage freely proficiently, and cooperate with informants followed by recording techniques with mobile phones as the main recording tool. Data analysis is carried out by intralingual and extralingual methods with advanced methods of distributional methods to analyze data structurally. The stages of presenting data are carried out by informal methods, which are not bound by symbols and symbols.
? The results showed that the fragments in Cilacap were divided into monomorphemic, polymorphemic, and phrase. These referential meanings are categorized into eight types of referents, such as fruits, feces, occupation, animals, circumstances, activities, body parts, and kinship. Although weeding is considered taboo, the study identified seven functions of weaning, such as expressions of surprise, disappointment, anger, ridicule, threatening, annoyance, and familiarity. The use of slits involves a wide range of age groups, with a note of the use of snubs against peers. In the context of speech, weeding is used in a variety of situations and conditions.
Kata Kunci : Pisuhan, Cilacap, Bentuk dan Referensi, Sosiolinguistik, Swear Words, Cilacap, Form and Reference, Sociolinguistics