Laporkan Masalah

Pemberdayaan Masyarakat melalui Asset-based Community Development (Studi di Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok, Padukuhan Jambon, Kalurahan Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul)

Putri Nur Amalia, Dra. Agnes Sunartiningsih, MS

2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Pengembangan potensi wisata pedesaan menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat dimana berusaha mendorong terciptanya kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk mampu mengatasi berbagai kebutuhan dan persoalan dengan potensi yang ada. Terdapat berbagai strategi pemberdayaan, salah satunya Asset-based Community Development (ABCD). Pengelolaan Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok merupakan salah satu contoh penerapan pengembangan wisata pedesaan melalui pemanfaatan dan pengoptimalan aset masyarakat. Penelitian ini berfokus pada proses pemberdayaan masyarakat melalui strategi Asset-based Community Development (ABCD) di Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok, Jambon, Bawuran, Pleret, Bantul. Melalui pemberdayaan masyarakat berbasis aset yang dilakukan dinilai mampu membawa masyarakat menjadi berdaya. Sejak awal dikembangkan, Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok telah mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok juga telah beberapa kali mendapat penghargaan, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Hal tersebut diharapkan nantinya dapat menjadi pembelajaran oleh desa maupun wilayah lain. 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Uji keabsahan data dilakukan melalui metode triangulasi. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam konsep Asset-based Community Development (ABCD) pada pengelolaan Taman Kuliner dan Wisata Malam Puncak Sosok telah melalui enam tahapan, dimulai dari tahap pengamatan dengan tujuan, menemukan masa lampau, memimpikan masa depan, memetakan aset, mobilisasi aset, serta tahap pemantauan kembali dan evaluasi. Karakteristik dari pemberdayaan yang dilakukan lebih menekankan pada inisiatif, peran, dan kolaborasi dari berbagai aset. Aset dalam hal ini meliputi aset manusia, aset sosial (asosiasi), aset institusi, aset alam, aset infrastruktur, aset keuangan, aset spiritual kultural. Proses pemberdayaan yang dilakukan mampu memberi dampak sosial ekonomi yang baik dan turut mengangkat dan mengenalkan potensi desa.  

One approach for improving community welfare is the development of rural tourism potential. This is closely related to community empowerment, which tries to stimulate the development of community strengths and abilities in order to meet a variety of needs and challenges with existing resources. Asset-based Community Development (ABCD) is one of several empowerment initiatives. One example of rural tourism development through the utilization and optimization of community assets is the management of the Puncak Sosok Culinary and Night Tourism Park. This study focuses on the process of community empowerment in the Puncak Sosok Culinary and Night Tourism Park in Jambon, Bawuran, Pleret, Bantul using the Asset-based Community Development (ABCD) technique. It is thought to be capable of empowering the community through asset-based community empowerment. The Puncak Sosok Culinary and Night Tourism Park has attracted attention and support from various parties since its inception. Puncak Sosok Culinary and Night Tourism Park has also garnered numerous accolades at the regional and national levels. It is expected to be a lesson to other villages and areas. 
This study used a descriptive qualitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. The informants were chosen using the purposive sampling technique. The data analytic technique used were data reduction, data presentation, and data verification method. The triangulation approach was used to assess the data validity. According to the findings of this study, community empowerment in the concept of Asset-based Community Development (ABCD) in the management of the Puncak Sosok Culinary and Night Tourism Park has passed through six stages, starting from observation with a purpose, analyzing the history, projecting the future, mapping assets, mobilizing assets, and monitoring and evaluation. The characteristics of the empowerment method emphasize the initiative, role, and collaboration of various assets. Assets in this case include human assets, social assets (associations), institutional assets, natural assets, infrastructure assets, financial assets, and cultural spiritual assets. The empowerment approach can have a positive socioeconomic impact and help introduce the village's potential.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Aset, Asset-based Community Development

  1. S1-2023-440176-abstract.pdf  
  2. S1-2023-440176-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-440176-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-440176-title.pdf