Pelaksanaan Layanan Gizi di Sekolah Dasar dalam Mendukung Pemenuhan Asupan Gizi Siswa Selama Pembatasan dan Pasca Pembatasan Sosial: Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Lembu dan Puskesmas Lubuk Ramo
Putri Febrika Fitriani, Dr. rer. nat. dr. BJ. Istiti Kandarina (Pembimbing 1); Digna Niken Purwaningrum, S.Gz., MPH, Ph.D (Pembimbing 2)
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Anak usia sekolah merupakan fase dimana anak mengalami pertumbuhan fisik dan
kecerdasan yang sangat cepat. Asupan makanan yang mengandung unsur zat gizi sangat diperlukan
untuk proses tumbuh kembang. Anak usia sekolah rawan mengalami permasalahan gizi. Adanya
permasalahan gizi tersebut diperlukan upaya penanganan masalah gizi anak sekolah untuk pencegahan
malnutrisi sedini mungkin. Program layanan gizi sangat penting dilaksanakan sebagai tahap awal dalam
mengubah perilaku anak khususnya melalui penerapan perilaku hidup sehat. Kondisi perpindahan di
masa pandemi dan setelah pandemi di tengah pembatasan sosial program gizi anak sekolah mulai
diaktifkan kembali dan diharapkan dapat mendukung pemenuhan asupan harian anak, terutama pada
anak usia sekolah
Tujuan: Untuk mengeksplorasi upaya pelaksanaan layanan gizi di sekolah dalam memenuhi asupan gizi
anak sekolah dasar selama pembatasan sosial dan pasca pembatasan sosial di wilayah kerja Puskesmas
Muara Lembu dan Lubuk Ramo
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analitik dengan menggunakan pendekatan studi
kasus melalui wawancara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan fenomena layanan gizi
pada anak sekolah pada setting spesifik yang sedang terjadi saat ini yaitu pandemi Covid-19
Hasil: Program layanan gizi yang tergabung dalam pelaksanaan UKS belum berjalan optimal, terlebih
disituasi pandemi, saat sebelum pandemi sudah banyak kendala baik itu dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Pada situasi pembatasan sosial dan setelah pembatasan sosial tentu ada banyak hal yang
berbeda dalam pelaksanaan kegiatan UKS baik itu penyampaian mengenai promosi kesehatan, pelayanan
gizi pada anak sekolah dan lain sebagainya.
Kesimpulan: Program layanan gizi yang dilaksanakan pada kondisi pandemi dengan diberlakukannya
pembatasan sosial dan pasca pembatasan sosial adalah program layanan gizi yang tergabung dalam
program UKS. Pelaksaan program layanan gizi pada masa pembatasan sosial dan pasca pembatasan
sosial menjadi kurang optimal. Tantangan spesifiknya sarana dan prasarana yang kurang mendukung,
tidak tersedianya waktu pelaksanaan layanan gizi, dan kurangnya sumberdaya. Adapun bentuk layanan
gizi yang dapat diterapkan di masa pembatasan sosial yaitu National School Lunch Program (NSLP) dan
School Break fast Program (SBP)
Background: School age children are a phase where children experience very rapid physical and intellectual
growth. Food intake that contains nutritional elements is very necessary for the growth and development process.
School-age children are prone to experiencing nutritional problems. The existence of these nutritional problems
requires efforts to address the nutritional problems of school children to prevent malnutrition as early as possible.
It is very important to implement nutrition service programs as an initial stage in changing children's behavior,
especially through implementing healthy living behavior. Migration conditions during the pandemic and after the
pandemic amidst social restrictions, school children's nutrition programs are starting to be reactivated and are
expected to support the fulfillment of children's daily intake, especially school-aged children.
Objective: To explore efforts to implement nutrition services in schools to meet the nutritional intake of elementary
school children during social restrictions and post social restrictions in the working areas of the Muara Lembu and Lubuk
Ramo Health Centers
Method: This research is analytical qualitative research using a case study approach through in-depth
interviews. This research aims to describe the phenomenon of nutrition services for school children in
the specific setting currently occurring, namely the Covid-19 pandemic
Results:The nutrition service program included in the implementation of UKS has not been running optimally,
especially in the pandemic situation, before the pandemic there were many obstacles both from internal and
external factors. In situations of social restrictions and after social restrictions, of course there are many different
things in the implementation of UKS activities, whether it is delivering health promotion, nutritional services to
school children and so on.
Conclusion:The nutrition service program implemented during the pandemic with the implementation of
social restrictions and post-social restrictions is a nutrition service program that is part of the UKS program.
Implementation of nutrition service programs during social restrictions and post-social restrictions is less
than optimal. Specific challenges include inadequate supporting facilities and infrastructure, unavailability of
time for implementing nutrition services, and lack of resources. The forms of nutritional services that can be
implemented during times of social restrictions are:National School Lunch Program(NSLP) and
School Break
fastProgram (SBP)
Kata Kunci : Nutrition services; fulfillment nutritional intake; social restrictions