Laporkan Masalah

Acceptability of Mass Drug Administration intervention to eliminate Lymphatic Filariasis in dang district, Nepal: implementation research

Sita Thapa, Prof. Dra.Yayi Suryo Probandari, M.Si, PhD , dr. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes, PhD, dr. Vicka Oktaria, MPH.,Phd, Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

ABSTRAK

Latar Belakang: Filariasis limfatik (LF) masih lazim di berbagai daerah di Nepal. Administrasi obat massal (MDA) diluncurkan di Nepal pada tahun 2003 untuk menghilangkan LF melalui kemoterapi preventif. Di beberapa daerah, cakupan efektif lebih rendah dan mengakibatkan dampak yang diinginkan tidak memadai pada populasi parasit mikrofilaria pada manusia. Akibatnya, intervensi harus diberikan kontinuitas selama lebih dari siklus yang direkomendasikan setelah beberapa kabupaten gagal lulus survei penilaian transmisi. Penelitian ini dilakukan untuk memahami dinamika modalitas pengobatan MDA dalam hal penerimaan intervensi oleh masyarakat, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Tujuan: Untuk mengeksplorasi penerimaan intervensi MDA di antara para pemangku kepentingan dan masyarakat di distrik Dang Nepal.

Metode: Kami menggunakan kerangka penerimaan dan desain studi kualitatif untuk mengeksplorasi penerimaan retrospektif intervensi MDA di antara masyarakat dan pemangku kepentingan. Eksplorasi akseptabilitas intervensi MDA diteliti melalui 9 wawancara informan kunci (KII), 14 wawancara mendalam, dan FGD dengan pemangku kepentingan dan masyarakat. Purposive sampling diterapkan untuk memilih peserta untuk penelitian ini. Analisis tematik dari data kualitatif yang diperoleh dilakukan secara deduktif berdasarkan kerangka panduan untuk interpretasi temuan penelitian.

Hasil: Secara keseluruhan, baik masyarakat, masyarakat dan pemangku kepentingan memiliki persepsi yang beragam terhadap penerimaan intervensi MDA. Pemangku kepentingan dan masyarakat menemukan intervensi yang tepat untuk partisipasi berdasarkan dampak intervensi yang diamati, sikap positif, dan pemahaman tentang intervensi. Namun, pemangku kepentingan menemukan intervensi mengganggu karena masalah seperti beban kerja, tidak tersedianya orang selama distribusi, dan menghambat tugas rutin mereka, dan bagi masyarakat, ketakutan akan efek samping dan ancaman infeksi yang kurang dirasakan yang menghalangi mereka untuk menerima intervensi MDA.

Kesimpulan: Intervensi MDA memiliki potensi untuk menjadi sangat efektif dalam memerangi filariasis limfatik tetapi ada beberapa tantangan untuk penerimaan mereka untuk implementasi yang sukses. Implementasi intervensi MDA yang efektif membutuhkan strategi yang jelas untuk mengurangi tantangan tersebut. Tanggung jawab untuk membuat intervensi MDA berhasil harus ditanggung oleh semua orang dan membutuhkan kolaborasi organisasi pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat untuk menghilangkan LF secara terkoordinasi.

 


 

ABSTRACT

Background: Lymphatic filariasis (LF) is still prevalent in various regions of Nepal. Mass drug administration (MDA) was launched in Nepal in 2003 to eliminate LF through preventive chemotherapy. In some areas, the effective coverage was lower and resulted in inadequate desired impact on the microfilariae parasite population in humans. As a result, the intervention had to be given continuity for more than recommended cycle after some of the districts failed to pass the transmission assessment survey. The study was done to understand the dynamic of MDA treatment modalities in terms of acceptability of intervention by both the community people and the stakeholders.

Objectives: To explore the acceptability of MDA intervention among the stakeholders and community people in Dang district of Nepal.

Methods: We used the acceptability framework and the qualitative study design to explore the retrospective acceptability of MDA intervention among community people and stakeholders. The exploration of the acceptability of MDA intervention was investigated through the 9 key informant interviews (KII), 14 in depth interviews, and FGDs with stakeholders and community people. Purposive sampling was applied to select participants for the study. Thematic analysis of the obtained qualitative data was done deductively based on a guiding framework for the interpretation of the study findings.

Results: Overall, both the community people and stakeholders do have mixed perception towards acceptability of MDA intervention. Stakeholders and community people found the intervention appropriate for participation based on the observed impact of the intervention, positive attitude, and understanding of the intervention. However, the stakeholder did find the intervention bothersome due to issues such as workload, unavailability of people during distribution, and hamper on their regular tasks, and for the community, it is fear of side effects and less perceived threat of infection that hinders them from accepting the MDA intervention.

Conclusion: MDA interventions have the potential to be highly effective in combating lymphatic filariasis but there are several challenges to their acceptability for successful implementation. Effective implementation of MDA intervention requires clearly defined strategies to mitigate those challenges. The responsibility to make the MDA intervention successful must be bear by everyone and requires collaboration of government organizations, private sectors, non-government organizations, and the public to eliminate LF in a coordinated manner.

 


Kata Kunci : LF, MDA, acceptability, thematic, Nepal

  1. S2-2023-479317-abstract.pdf  
  2. S2-2023-479317-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-479317-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-479317-title.pdf