Evaluasi Program Inovasi Tante Darti (Perawatan Tekanan Darah Tinggi) di Puskesmas Temon I Menggunakan Kerangka RE-AIM
Wakhidyah Kusumastuti, Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., Dr. Heny Suseani Pangastuti, S.Kp, M.Kes
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Hipertensi adalah satu penyakit kardiovaskular penyebab kematian nomor satu di dunia. Salah satu upaya untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas hipertensi adalah dengan menurunkan atau mengontrol tekanan darah secara teratur.
Tujuan: Mengevaluasi program inovasi Tante Darti di Puskesmas Temon I menggunakan kerangka RE-AIM (Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance).
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposif dalam memperoleh informan sesuai kriteria inklusi 21 orang. Data dikumpulkan melalui 2 FGD dan 4 wawancara mendalam, observasi dan review dokumen. Analisis menggunakan koding untuk mengkategorikan hasil temuan penelitian baik yang sesuai tema penelitian ataupun hal baru yang ditemukan.
Hasil: Reach: Penelitian ini menunjukkan bahwa Tante Darti menjangkau penderita hipertensi yang tidak bisa atau kesulitan mengakses pelayanan di puskesmas. Keterlibatan didorong faktor kebutuhan untuk mendapatkan pengobatan hipertensi, pencapaian target kinerja puskesmas dan harapan manfaat program. Effectiveness: Tante Darti efektif meningkatkan pencapaian indikator penderita hipertensi berobat secara rutin pada Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) indikator pelayanan bagi penderita hipertensi pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta meningkatkan Kapitasi Berbasis Kinerja BPJS. Adoption: Tante Darti dapat diadopsi dengan baik dan memenuhi kriteria keunggulan relatif dalam meningkatkan kinerja, kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, kompleksitas dapat mencakup aspek pelayanan hipertensi sesuai dengan standar, kemampuan untuk diujicobakan, alur pelayanan yang mudah diamati, direplikasi dan dimodifikasi. Implementation: perlu penguatan peran lintas program dan lintas sektor, masyarakat lokal dengan melibatkan kader dan pembina kesehatan di wilayah binaan dalam pelaksanaan dan pengembangan program. Faktor penghambatnya adalah terbatasnya petugas, terbatasnya obat hipertensi dan kesadaran masyarakat yang belum rutin periksa. Maintenance: perlu meningkatkan kualitas manajemen program untuk perbaikan berkelanjutan dan pengembangan program untuk mengakomodir harapan sasaran dan pihak yang terlibat.
Kesimpulan: Tante Darti sebagai program pencegahan dan pengendalian hipertensi dapat menjangkau masyarakat luas, efektif dalam pelayanan, mudah diadopsi dan diimplementasikan menjadi program berkelanjutan yang dibutuhkan masyarakat.
Background: Hypertension is one of the number one causes of death in the world. One effort to reduce the mortality and morbidity of hypertension is to control blood pressure regularly.
Objective: Evaluated Tante Darti's program at Temon I Health Center used the RE-AIM (Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance).
Method: Qualitative descriptive research with purposive techniques in obtaining informants according to the inclusion criteria. Data were collected through FGDs and in-depth interviews, observations and document reviewed. Analysed uses coding to categorized research findings both according to the research theme and new things found.
Result: Reach. Tante Darti reached people with hypertension who have difficulty accessing services at primary health care. Involvement is driven by need to get hypertension treatment, achievement of performance targets of program benefits. Effectiveness: Tante Darti was effective in increasing the achievement of indicators of hypertension patients seeking treatment regularly in PIS-PK, service indicators for people with hypertension in SPM and increasing BPJS Performance-Based Capitation. Adoption: Tante Darti could be well adopted and meets the criteria of relative excellence in improving performance, suitability to community needs, complexity can include aspects of hypertension services in accordance with standards, ability to be piloted, service flows that are easily observed, replicated and modified. Implementation: Tante Darti needed to strengthen the role of cross-program and cross-sector by involved cadres and health coaches at program implementation. The inhibiting factors are limited officers, limited hypertension drugs and public awareness that has not been routinely checked. Maintenance: Maintenance needed to improve the quality of program management for continuous improvement and program development to accommodate the expectations of targets and parties involved.
Conclusion: Tante Darti as a hypertension prevention and control program could reach the wider community, effective in services, easy to adopted and implemented into sustainable pr
Kata Kunci : Program evaluation, RE-AIM framework, hypertension treatment