Redesain Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo dengan Penekanan pada Perkembangan Kognitif Anak
Nabila Hafidhah Puspitaningtyas, Prof. Dr. Ing. Ir. Eugenius Pradiptio; Wisnu Agung Hardiansyah, S.Ars., M.Arch.
2022 | Skripsi | ARSITEKTUR
Indonesia dalam 14 tahun, sejak tahun 2000, telah berhasil menekan angka buta aksara dari 10,1 persen menjadi 4,4 persen di tahun 2014 (Statistik 70 Tahun Indonesia Merdeka, 2015). Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan peningkatan minat membaca masyarakat.
Perpustakaan sebagai wadah kegiatan membaca juga masih belum dapat menarik minat baca generasi muda yang masih akan membawa bangsa puluhan tahun kedepan. Beberapa perpustakaan masih menggunakan sistem lama yang hanya menyediakan fasilitas membaca buku tanpa memperhatikan kebutuhan generasi muda. Hal ini perlu menjadi pertimbangan perpustakaan dalam pengadaan ruang publik yang sesuai perkembangan masyarakat.
Purworejo merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan satu perpustakaan umum. Meskipun telah dilakukan perbaikan pada perpustakaan umum, namun pengadaan fasilitas dan keefektifan penggunaan ruang perpustakaan dirasa belum maksimal dengan faktor terbesar ada pada eksplosifnya aktivitas anak-anak. Hal ini menjadi latar pemikiran redesain perpustakaan dengan memperhatikan perkembangan kognitif tentang bagaimana otak manusia berkembang dalam menerima hal baru secara umum sehingga dapat secara efektif mewadahi aktivitas pengguna dari segala usia, terutama anak-anak sebagai pengguna utama dengan jumlah kunjungan tertinggi.
Indonesia in 14 years, since 2000, has succeeded in reducing the illiteracy rate from 10.1 percent to 4.4 percent in 2014 (Statistics for 70 Years of Independent Indonesia, 2015). Unfortunately, this was not accompanied by an increase in people's interest in reading.
Libraries as a forum for reading activities are also still unable to attract the interest in reading of the younger generation which will carry the nation for decades to come. Some libraries still use the old system which only provides reading facilities without paying attention to the needs of the younger generation. This needs to be a consideration for libraries in procuring public spaces that are in accordance with community development.
Purworejo is one of the districts in Central Java province with one public library. Even though improvements have been made to the public library, the provision of facilities and the effectiveness of the use of library space are felt to be not optimal with the biggest factor being the explosive activity of the children. This becomes the background for thinking about library redesign by paying attention to cognitive development about how the human brain develops in accepting new things in general so that it can effectively accommodate the activities of users of all ages, especially children as the main users with the highest number of visits.
Kata Kunci : Perpustakaan, Redesain, Anak-anak, Perkembangan Kognitif