Peluang Tantangan Kota Parakan Di Kabupaten Temanggung Menjadi Kota Pusaka
SEPTA HENDRA MARTANA, Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D.,IPM
2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah
Kota Parakan diusulkan sebagai Kota Pusaka oleh Kementerian PUPR pada tahun 2015 dengan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) yaitu program kepada Kabupaten/Kota peserta P3KP yang telah menetapkan Perda RTRW dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kota Pusaka . Sebagai kota dengan banyak peninggalan sejarah ini masih mengalami permasalahan yaitu belum dilanjutkannya tahapan pembangunan fisik P3KP dari tahun 2016, dengan pesatnya aktifitas ekonomi Parakan yang dominan barang dan jasa juga turut mengancam keberadaan cagar budaya yaitu menurunnya kualitas bangunan bersejarah, dan dari Pemkab Temanggung sendiri belum optimal dalam menangani permasalahan di Kawasan Pusaka Kota Parakan .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peluang Tantangan Kota Pusaka Parakan dilakukan dengan pendekatan penelitian deduktif dengan mix method (campuran) kuantitatif dan kualitatif berdasarkan teori-teori yang susah ada. . Analisis kuantitaif mengenai peluang an potensi kota pusaka pada bangunan bersejarah di kota Parakan dengan kuesioner pada responden yang ditentukan secara purposive sampling dengan variabel yang mengacu pada variabel pelestarian aset bangunan dan budaya pusaka di parakan. Analisis kualitatif digunakan untuk menggali data primer dengan wawancara pada narasumber ahli dan observasi lapangan.data yang terkumpul berupa tantangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi di analisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk teknik analisis kuantitatif menggunakan skala likert dan teknik analisis kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman.
Hasil penelitian didapatkan informasi bahwa aset pusaka ragawi yang memiliki potensi tinggi dan sedang memiliki perbandingan jumlah yang hampir sama, sedangkan untuk aset pusaka tak ragawi yang memiliki potensi sedang dan rendah cukup dominan aset budaya yang berpotensi sedang merupakan sebuah peluang yang ada. Untuk kendala dan faktor-faktor yang mempengaruhi signifikan adalah intervensi pemeritah, ekonomi, dan sumber daya manusia (SDM) termasuk beberapa kendala di dalamnya yang apabila mulai terselesaikan akan memberi ruang waktu Pusaka Parakan berkembang di masa mendatang.
Parakan City was proposed as a Heritage City by the Ministry of PUPR in 2015 with the Heritage City Arrangement and Preservation Program (P3KP), namely a program for P3KP participating regencies and cities that have established Perda RTRW and Heritage City Building and Environmental Planning. As a city with many historical heritages, it is still experiencing problems, namely that the P3KP physical development stage has not been continued since 2016. With the rapid economic activity of Parakan, which is dominant in goods and services, it also threatens the existence of cultural heritage, namely the decline in the quality of historic buildings, and the Temanggung Regency Government itself has not been optimal in dealing with problems in the Heritage Area of Parakan City.
This study aims to find out how the Opportunities and Challenges of Parakan Heritage City are carried out using a deductive research approach with a mix of quantitative and qualitative methods based on hard-to-find theories. Quantitative analysis of the opportunities and potential of the heritage city in historical buildings in the city of Parakan with a questionnaire on respondents who were determined by purposive sampling with variables referring to the preservation of heritage buildings and cultural assets in Parakan Qualitative analysis was used to explore primary data by interviewing expert informants and making field observations. The collected data, in the form of challenges and influencing factors, was analyzed using qualitative descriptive analysis techniques. For quantitative analysis techniques using a Likert scale and qualitative analysis techniques using the Miles and Huberman model.
The results of the study revealed that the physical heritage assets that have high and moderate potential have almost the same number of comparisons, while the intangible heritage assets that have medium and low potential are quite dominant cultural assets with moderate potential. Obstacles and factors that have a significant influence are government intervention, the economy, and human resources (HR), including several obstacles that, when resolved, will provide space for the Parakan Heritage to develop in the future.
Kata Kunci : Pusaka, Peluang,Tantangan ,Ragawi,Tak ragawi, Parakan