Laporkan Masalah

Kosmologi dan Mitologi Sebagai Landasan Tata Ruang Permukiman Dusun Nglurah

INDRA AYU MURNIATI, Bapak Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng. Ph.D., IPU

2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Dusun Nglurah terletak di lereng Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar merupakan permukiman Jawa yang masyarakatnya menganut kepercayaan Kejawen. Dusun Ng;urah terbagi menjadi Nglurah Lor dan Kidul dengan dua danyang dusun yaitu Nyai Rasa Putih dan Kyai Menggung yang bersemayam di Punden Candi Menggung sebagfai poros dusun. Penelitian ini akan mengkaji tentang tata ruang dusun Nglurah lebih mendalam dengan metode fenomenologi melalui pengamatan lapangan dan wawancara dengan informan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang kosmologi dan mitologi sebagai landasan tata ruang, Langkah awal penelitian yaitu grandtour ke Kecamatan Tawangmangu ke dusun Nglurah Lor dan Kidul, kemudian peneliti akan mencari dan menggali fenomena-fenomena melalui depth interniew dengan informan yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Temuan penelitian yaitu makna pangayoman bagi masyarakat Nglurah adalah keberadaan sosok Danyang Dusun. Keunikan secara spasial berkaitan erat dengan kosmos dan mitos dimana letak pepunden yang berada di puncak tertinggi dusun yang melambangkan tingkatan kesucian dan kesakralan sebagai pelindung yang menangungi dan mengayomi masyarakat dusun tersebut. Mitos dalam masyarakat memberikan pengaruh terhadap tingkah laku dan secara tidaklangsung membentuk budaya lokal yang melekat pada masayarakat dusun Nglurah. Dusun Nglurah dikelilingi tujuh gunung sebagai pelindung keberadaan Candi Menggung. Sumber mata air yang memberi penghidupan bagi masyarakat, mereka jaga dengan ritual adat dawuhan. Hubungan erat antara makrokosmos alam semesta dan mikrokosmos yaitu manusia sebagai pengisinya memberikan keterikatan yang sangat kuat.

Dalam penjelajahan penelitian, peneliti menemukan beberapa Konsep Tata Ruang Dusun Nglurah yaitu Konsep Tata Gunung sebagai Orientasi Kosmos Tata Spiritual dan Tata Sosial Dusun Nglurah yang mana dipengaruhi oleh konteks sakral keberadaan tujuh gunung dan Pundn Menggung sebagai landmark serta pancer dusunNglurah. Punden Candi Menggung, Pendopo Menggung, Sungai Tempuran dan Makam Hastono Giri Loyo serta Makam Kidul menjadi pusat spiritual bagi masyarakat, disisi lain pusat sosio-kultural berada di Pendopo Cubung Raya dan teritori kesakralan yang terbentuk dari adanya mitos mengenai punden dan sistem sosial kemasyarakatannya dengan makna kesakralan tujuh gunung sebagi tempat sumber kehidupan. Konsep Tata Gunung sebagai Rujukan Tata Infrastruktur dan Pola Permukiman yaitu tujuh gunung mengayomi sumber kehidupan dibawahnya,mata air sebagai sumber panguripan, panyuwunan dan pengelarasan. Aksesibilitas pencapaian kedusun melalui sungai Kaligembong serta orientasi arah hadap rumah adalah pantang wetan menjadi orientasi sakral  barat dan timur sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur dan keberadaan Punden Menggung dan arat barat merupakan kiblat beribadah pada sang Ilahi dan letak sungai tempuran Dong Gudel sebagai tempat menyucikan diri.  Kosmologi Jawa Kiblat Papat Limo Kapancer dan Manunggaling Kawulo Gusti dalam tata ruang menjadi terbentuknya inti atau pancer dalam tata ruang dan papat penjuru sebagai pelindungnya. 

Nglurah Hamlet, which is located on western slopes of Mount Lawu, Karanganyar Regency, is a Javanese community organization that adheres to Javanese belief.   Nglurah Hamlet is divided into Nglurah Lor and Kidul with two hamlet danyang namely Nyai Rasa Putih and Kyai Menggung who live in Punden Candi Menggung as the axis of the hamlet. This research will examine the spatial layout of Nglurah Hamlet in more depth using phenomenological methods through field observations and interviews with informants to answer research questions about cosmology and mythology as the basis for spatial planning. The initial step of the research is a grand tour to Tawangmangu District to Nglurah Lor and Kidul hamlets, then the reseacher will search for the explore phenomena through in depth interviews with informants who are determined according to needs. The research finding is that the meaning of pangayoman for the people og Nglurah is the existence of the figure of Danyang Dusun. The spatial uniqueness is closely related the cosmos and myth where the pepunden is located at the hightest peak of the village symbolized the level of holiness and sacredness as a protector who shelters and protects the people of the village. Myths in society influence behavior and indirectly shape the local culture inherenr in the Nglurah communit hamlet. Nglurah Hamlet is surrounded by seven mountains to protect the existence of Menggung Temple. They protect the springs that provide livelihoods for the community with traditional Dawuhan rituals. The close relationship between macrocosm of the universe and the microcosm, namely humans as its inhabitants , provides a very strong eternity.


In the research exploration, researchers discovered several spatial concepts in Nglurah Hamlet,namely the Mountain Mangement Concept as a Cosmos orientation, the Spiritual Order and Social Order of Nglurah Hamlet, which were influenced by the sacred context of the existence of the seven mountains dan Punden Menggung, Sungai Tempuran and Tomb of Hastono Giri Loyo and Makam Kidul are spiritual centers dor the communiny, on the other hand the socio-cultural center is in Pendopo Cubung Raya and the ascred terrotory is formed from the myth about punden and its social system with meaning, The sacredness of seven mountains as the source of life. The Concepts of Mountain Management as a Reference for Infrastructure Management and Settlement Patterns as a source of panguripan, panyuwunan and pangelarasan. Accessibility to reach the hamlet via the pantang wetan being the sacred orientation of west and east as the abode of anecestral spirits and presence of Punden Menggung and the west direction is the direction of worshipping the Divine and the location of Dong Gudel Tempuran river as a place to purify oneself. Javanese cosmology is the direction of Papat Kiblat Lima Kapancer and Manunggaling Kawula Gusti in the spatial layout to form the core or pancer in the spatial layout and the corner papat as its protector.

Kata Kunci : Kosmologi, Mitologi, Tata Ruang, Dusun Nglurah Tawangmangu

  1. S2-2023-467240-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467240-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467240-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467240-title.pdf