Laporkan Masalah

Identifikasi Penyebab Rendahnya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di RSUD Panembahan Senopati Bantul: Sebuah Studi Kasus

Sely Aprianda Syah Putri, Prof.dr.Adi Utarini, M.Sc.,MPH.,PhD; Drg.Betha Candra Sari, MPH

2023 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Latar Belakang: Keselamatan pasien merupakan masalah serius yang terjadi secara global, dimana mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan jantung mutu pelayanan, namun yang melaksanakan masih kurang, kesadaran tenaga kesehatan akan hal ini masih cukup rendah. Berdasarkan observasi awal, per Juni 2022 terdapat 24 laporan. Kondisi ini jauh dibawah perkiraan IOM yang menyatakan angka IKP berkisar ± 10?ri jumlah pasien yang dirawat inap. Salah satu upaya meningkatkan kualitas IKP yaitu dengan kontribusi Dinas Kesehatan setempat dalam monitoring dan evaluasi.


Tujuan: Mengidentifikasi penyebab rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Panembahan Senopati.


Metode:  Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Subyek penelitian ini terdiri dari ketua Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, sekretaris Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Koordinator dan petugas di unit IGD, Ruang anak nakula sadewa, ruang arjuna bisma, ruang bedah setyaki serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan teknis analisis menggunakan pattern matching.


Hasil: RSUD Panembahan Senopati sedang berusaha menetapkan dimensi learning culture dalam membangun budaya keselamatan pasien. Faktor penghambat pada pelaporan IKP dirumah sakit ini yaitu pemahaman Individu, ketakutan disalahkan, proses pelaporan, organisasi/ Sistem dan lingkungan kerja. Sedangkan, faktor pendukung  yaitu hubungan interpersonal, motivasi dan reward. Belum optimalnya Dinas Kesehatan Bantul dalam melaksanakan perannya untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/I/4254/2021.


Kesimpulan: Rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Panembahan Senopati disebabkan oleh beberapa faktor yaitu minimnya pemahaman individu, masih adanya ketakutan disalahkan, proses pelaporan, organisasi dan lingkungan kerja rumah sakit, walaupun rumah sakit ini telah memiliki kebijakan internal berupa Peraturan Direktur Nomor 12 Tahun 2022 dan membentuk PIC/ Champion sebagai upaya membudayakan pelaporan IKP.

Background: Patient safety is a severe problem that occurs globally, which affects the quality of health services. Reporting patient safety incidents is at the heart of service quality, but those who carry it out are still lacking, and health workers' awareness of this is still relatively low. Based on initial observations, as of June 2022, there were 24 reports. This condition is far below the IOM estimate which states that the IKP rate is around ± 10% of the number of hospitalized patients. One of the efforts to improve the quality of IKP is the contribution of the District Health Authority in monitoring and evaluation.


Objective: Identifying the causes of low reporting of patient safety incidents at RSUD Panembahan Senopati.


Methods:  This type of research is a case study conducted by in-depth interviews and document review. The subjects of this study consisted of the chairman of the Hospital Patient Safety Sub-Committee, the secretary of the Hospital Patient Safety Sub-Committee, the coordinator and officers in the emergency room unit, Nakula Sadewa pediatric room, Arjuna Bisma room, Setyaki surgical room, and the District Health Authority Bantul. The sampling method in this study used a purposive sampling technique with technical analysis using pattern matching.


Results: RSUD Panembahan Senopati is trying to establish a learning culture dimension in building a patient safety culture. The inhibiting factors in IKP reporting at this hospital are individual understanding, fear of blame, reporting process, organization/system, and work environment. Meanwhile, the supporting factors are interpersonal relationships, motivation, and rewards. The District Health Authority Bantul has not optimized its role in carrying out guidance and supervision according to the Indonesian Ministry of Health Circular Letter Number HK.02.02/I/4254/2021.


Conclusion: The low reporting of patient safety incidents at Panembahan Senopati Hospital is caused by several factors, namely the lack of individual understanding, the fear of being blamed, the reporting process, the organization, and the hospital work environment, even though this hospital has an internal policy in the form of Director Regulation Number 12 of 2022 and formed a PIC / Champion as an effort to cultivate IKP reporting.

Kata Kunci : Pelaporan IKP, Peran dinas kesehatan/ Patient safety incident reporting, The role of District Health Authorities

  1. S2-2023-475791-abstract.pdf  
  2. S2-2023-475791-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-475791-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-475791-title.pdf