Laporkan Masalah

MEDIA VIRTUAL SEBAGAI RUANG AKOMODASI FANTASI SEKSUAL (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Pengguna Layanan Video Call Sex Berbayar)

Muhammad Alzaki Tristi, Dr. Dian Arymami, S.IP, M.Hum.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Jagat raya internet telah memasuki ranah yang paling personal bagi penggunanya, mengobrak-abrik hingga ke tatanan di mana hasrat seksual kini dilampiaskan secara riil melalui media virtual. Layanan video call sex (VCS) berbayar menjadi transaksi seksual berbasis digital dengan memanfaatkan ruang percakapan di internet melalui sistem aplikasi pengirim pesan instan yang memiliki fitur webcam (komunikasi video dan audio). Sebagai bagian dari cybersex dan Online Sexual Activity, VCS berbayar kini telah menjadi fenomena yang berdiri di antara motif ekonomi dan penyaluran fantasi seksual bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan menilik penggunaan tekonologi komunikasi vitual dalam kegunaannya sebagai media penyalur fantasi sesksual melalui layanan video call sex (VCS) berbayar yang marak ditransaksikan melalui akun-akun di media sosial. Teori hyperpersonal communication, fetisisme, media equation, dan cyberculture menjadi pisau analisis dalam melihat kemampuan media virtual dalam mengakomodasi fantasi seksual penggunanya melalui layanan VCS berbayar. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa proses fantasi seksual pengguna yang dapat diaplikasikan melalui layanan VCS berbayar telah melalui berbagai proses komunikasi yang terkadang luput untuk dilihat, yaitu terkait negosasi dengan penyedia jasa layanan. Melalui negosiasi ini, para pengguna dan penyedia jasa dapat menjalin komunikasi yang ideal untuk mengakomodasi fantasi seksual yang diinginkan.

The internet universe has entered the most personal realm for its users, disrupting the order to the point where sexual desires are now fulfilled in a tangible way through virtual media. Paid video call sex (VCS) services have become a digitally-based sexual transaction utilizing online chat spaces through instant messaging applications that feature webcam capabilities (video and audio communication). As part of cybersex and Online Sexual Activity, paid VCS has now become a phenomenon that stands between economic motives and the fulfillment of sexual fantasies for its users. This research aims to examine the use of virtual communication technology in its capacity as a medium for channeling sexual fantasies through paid Video Call Sex (VCS) services that are widely transacted through social media. Hyperpersonal communication, fetishism, media equation, and cyberculture serve as analytical theories to understanding the virtual media's ability to accommodate users' sexual fantasies through paid VCS services. Using a descriptive qualitative method, this study finds that the process of users' sexual fantasies that can be applied through paid VCS services goes through various communication processes, which are sometimes overlooked, namely the negotiation with service providers. Through this negotiation, users and service providers can establish an ideal communication to accommodate desired sexual fantasies.

Kata Kunci : Cybersex, Fantasi Seksual, Teknologi Virtual, Video Call Sex Berbayar

  1. S2-2023-484431-abstract.pdf  
  2. S2-2023-484431-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-484431-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-484431-title.pdf