Hubungan Antara Rasio Ekstraksi Oksigen Sederhana Terhadap Indek Kardia Dan Tekanan Arteri Rerata Pada Pasien Syok Sepsis Yang Dirawat Di Ruang Icu Rsup Dr Sardjito Yogyakarta
Helen Yudi Irianto, dr Akhmad Yun Jufan SpAn KIC; DR dr Med Untung Widodo SpAn KIC
2023 | Tesis-Subspesialis | SUBSPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
Latar Belakang: Pada pasien syok sepsis oksigen ekstraksi rasio (O2ER) memiliki hubungan terhadap indek kardiak dan nilai tekanan arteri rerata. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara rasio ekstraksi oksigen sederhana terhadap indek kardiak dan tekanan darah arteri rerata pada pasien syok sepsis yang dirawat di ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian dengan crossectional, sebanyak 32 sampel dengan kriteria inklusi sebagai berikut : pasien di rawat icu terdiagnosa syok sepsis, usia 18 tahun ke atas, terpasang cvc dengan ujung kateter di atrium kanan, terpasang kateter arteri di arteri perifer radialis kanan atau kiri, brakialis kanan atau kiri tersambung dengan monitor mostcare. Dilakukan pengambilan secara bersamaan sampel analisa gas darah vena sentral melalui kateter cvc dan analisa gas darah dari kateter arteri serta pencatatan tekanan arteri rerata. Analisa gas darah menggunakan metode POCT dengan menggunakan alat i-STAT. Hasil: Korelasi O2ER dengan indek kardiak didapatkan p=0,009 (p<0,05), r = -0,456. Korelasi O2ER dengan TAR didapatkan p=0,006 (p<0,05) dan r = - 0,474. Kesimpulan: Rasio ekstraksi oksigen sederhana memiliki hubungan bermakna negatif terhadap indek kardiak dan tekan arteri rerata. Semakin tinggi rasio ekstraksi oksigen, semakin rendah indek kardiak dan tekanan arteri rerata pada pasien syok septik yang dirawat di ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Background: Oxygen extraction ratio (O2ER) having any relationship with cardiac index and mean arterial pressure in septic shock patient. Objective: Discover any relation between simplified oxygen extraction ratio with cardiac index and mean arterial pressure in shock septic condition at ICU of RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Methods: 32 subject with crossectional study was performed by inclution criteria such as : patient in ICU diagnosed as shock septic, more than 18 years old, inerted cvc in right atrium, inserted arterial line in arterial radialis or brachialis which connected mostcare. BGA (arterial and venous ) sampel was taken by I-STAT® together with recording MAP and cardiac index value. Result: Correlation between O2ER and cardiac index p=0,009 (p<0 p=0,006>
Kata Kunci : syok sepsis, oksigen ekstraksi rasio, tekanan arteri rerata, indek kardiak, Septic Shock, O2ER, MAP, cardiac index, ICU