Laporkan Masalah

Kontestasi Kepentingan Agen dalam Arena Digitalisasi Musik Tarling

Khaerudin Imawan, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil., Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, M.A.

2023 | Disertasi | S3 Kajian Budaya dan Media

Digitalisasi menghadirkan problematika memfasilitasi musik tarling dalam bentuk file digital, yang bertolak belakang dengan pertujukan langsung. Rekayasa file musik digital dieksplorasi melalui peran agen dalam arena digitalisasi. Terjadinya kontestasi antar agen di antara grup musik tarling dalam arena digitalisasi melatarbelakangi penelitian berjudul “Kontetasi Kepentingan Agen dalam Arena Digitalisasi Musik Tarling”. Obyek penelitin ini adalah tiga grup musik tarling di daerah pesisir pantai utara Cirebon-Indramayu yang cenderung lebih adaptif terhadap praktik digitalisasi, yakni grup tarling Nada Ayu, grup Dian Prima dan grup Nirwana Mandala. Penelitian ini dirancang menggunakan paradigma Orientasi Aktor (Actor-Oriented Approach) untuk mengungkap praktik produksi, distribusi dan konsumsi musik tarling yang dilakukan agen produser, manajer dan penyanyi. Penelitian kualitatif ini menggunakan cara pandang strukturalisme-konstruktif teori arena produksi kultural yang dibangun Pierre Bourdieu, melalui konsep dinamika habitus, modal dan arena, menjawab bagaimana agen produser, manajer dan penyanyi melancarkan strateginya di dalam arena .

Hasilnya, agen produser, manajer dan penyanyi dari tiga grup musik tarling berkontestasi membangun habitus barunya dalam sub-arena produksi, sub-arena distribusi dan sub-arena konsumsi. Agen produser melancarkan strategi mediasi-remediasi, agen manajer  melalui trajektorinya membangun doxa sementara agen penyanyi berkontestasi dengan strategi distingsi. Teori Bourdieu menjembatani peneliti menemukan benang merah, di mana melaui strateginya agen dengan modal spesifik dominan menguasai arena, sementara agen dengan keterbatasan modal spesifik secara dinamis beradaptasi bersaing dan berusaha mengambil sedikit modal yang dimiliki agen dominan. Sintesis terhadap teori Bourdieu terletak pada tindakan anomali agen, satu sisi agen sebaga individu yang bergerak bebas melakukan manuver untuk menaikkan jenjang hierarki untuk mendapatkan otoritas di dalam arena, pada sisi lain agen justru memaksa tunduk pada konstruksi habitus barunya melalui praktik media baru dan platform media sosial.


 

Digitization presents the problem of facilitating tarling music in the form of digital files, as opposed to live performances. The engineering of digital music files is explored through the role of agents in the digitization arena. The occurrence of contestation between agents among Tarling music groups in the digitization arena is the background to the research entitled "Contestation of Agent Interests in the Tarling Music Digitization Arena". The objects of this research are three tarling music groups in the northern coastal area of ????Cirebon-Indramayu which tend to be more adaptive to digitization practices, namely the Nada Ayu tarling group, the Dian Prima group and the Nirwana Mandala group. This study was designed using the Actor-Oriented Approach paradigm to reveal the production, distribution and consumption practices of tarling music by producing agents, managers and singers. This qualitative research uses a structuralism-constructive perspective on the theory of the cultural production arena built by Pierre Bourdieu, through the dynamic concepts of habitus, capital and arena, answering how producers, managers and singers carry out their strategies in the arena.

As a result, the producing agents, managers and singers of the three tarling music groups competed to build their new habits in the production sub-arrangement, distribution sub-arrangement and consumption sub-area. The producer's agent carries out a mediation-remediation strategy, the manager's agent through its trajectory builds doxa while the singer's agent competes with the distinction strategy. Bourdieu's bridging theory finds a common thread, in which through its strategy agents with dominant specific capital dominate the arena, while agents with limited specific capital dynamically adapt to compete and try to take the little capital owned by dominant agents. The synthesis of Bourdieu's theory lies in the agent's anomalous actions, on the one hand the agent as an individual who moves freely maneuvers to raise the hierarchical level to gain authority in the arena, on the other hand the agent is forced to submit to the construction of his new habitus through new media practices and social media platforms.

Kata Kunci : Digitalisasi, kontestasi, musik tarling, teori Bourdieu

  1. S3-2023-420501-abstract.pdf  
  2. S3-2023-420501-bibliography.pdf  
  3. S3-2023-420501-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2023-420501-title.pdf