Ekspresi Ketidaksetujuan di Media Sosial (Kajian Sosiopragmatik terhadap Strategi Ketidaksetujuan dalam Grup Facebook Info Cegatan Jogja)
Dona Aji Karunia Putra, Dr. Suhandano, M.A.; Dr. Sulistyowati, M.Hum.
2023 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora
Dalam proses komunikasi formal maupun nonformal, tidak jarang terdapat situasi penutur dan mitra tutur berbeda pendapat. Keragaman ekspresi ketidaksetujuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah media komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal, yaitu (1) mendeskripsikan tipe-tipe postingan yang mendapatkan banyak respon ketidaksetujuan dalam media sosial; (2) mendeskripsikan strategi penyampaian ketidaksetujuan dalam media sosial; (3) Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya berbagai strategi ketidaksetujuan dalam media sosial.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa wacana yang diposting dan kalimat-kalimat yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap postingan. Sumber data dalam penelitian ini adalah dinding pesan dan kolom komentar grup Facebook ICJ. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Data dalam penelitian ini dianalisis melalui beberapa tahap berikut (1) klasifikasi pesan dianalisis menggunakan teori teori wacana, konteks wacana Hymes (1974), dan tipe wacana Kinneavy (1971); (2) memilah ekspresi tindak tutur ketidaksetujuan berdasarkan kompleksitas dan intensitasnya menggunakan teori ketidaksetujuan dari Shum dan Lee (2013), Miller (2000) dan Garcia (1989) dengan beberapa modifikasi; (3) Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya keragaman strategi ketidaksetujuan di media sosial dianalisis menggunakan teori hubungan antara penggunaan bahasa dengan media sosial, topik pembicaraan, dan gender.
Strategi ketidaksetujuan yang digunakan oleh para anggota ICJ dalam merespon postingan diwujudkan dalam empat jenis, yaitu satu strategi tutur, dua strategi tutur, tiga strategi tutur, dan empat strategi tutur. Jenis strategi yang dominan digunakan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan adalah adalah satu strategi tutur. Berdasarkan intensitasnya atau tingkat konfrontasinya, ketidaksetujuan yang diungkapkan oleh para anggota ICJ sebagian besar tergolong dalam tipe ketidaksetujuan keras.
Keragaman strategi ketidaksetujuan yang ditemukan dalam penelitian ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor media sosial, topik dan isi postingan, dan gender. Pertama, berdasarkan karakteristik Facebook, bentuk strategi ketidaksetujuan cenderung ringkas dan disampaikan lebih konfrontatif dibandingkan dengan komunikasi langsung. Kedua, Postingan dalam grup facebook ICJ yang berupaya menentang atau bertentangan dengan nilai, pandangan, atau persepsi publik serta menyinggung privasi personal akan mendapatkan banyak respon ketidaksetujuan, khususnya ketidaksetujuan dengan intensitas yang keras. Ketiga, anggota ICJ laki-laki lebih kompleks dalam menyampaikan ketidaksetujuan di media sosial. Anggota ICJ laki-laki cenderung lebih konfrontatif dalam mengungkapkan ketidaksetujuan di media sosial (grup Facebook ICJ).
In the process of formal and non-formal communication, there is often a situation
where the speaker and the hearer have different opinions. The diversity of expressions of disagreement can be
influenced by several factors, one of which is the communication media. This study aims to describe several things, namely (1) to
describe the types of posts that get a lot of disagreement responses on social
media; (2) describe the strategy for conveying disagreement in
social media; (3) Describe the factors that lead to the emergence of
various disagreement strategies in social media. This research was conducted using a descriptive
qualitative method. The data in this study are in the form of posted
discourse and sentences showing disagreement of posts. The data sources in this study were the message walls and
comment fields of the ICJ Facebook group. The data in this study were collected by documentation,
viewing, and note-taking techniques. The data in this study were analyzed through the
following stages: (1) message classification was analyzed using discourse
theory, Hymes discourse context (1974), and Kinneavy discourse types (1971); (2) sorting expressions of disagreement based on
complexity and intensity using the disapproval theory of Shum and Lee (2013),
Miller (2000) and Garcia (1989) with some modifications; (3) The factors that cause the emergence of various
disagreement strategies in social media are analyzed using the theory of the
relationship between language use and social media, topics of conversation, and
gender. The disagreement strategies used by ICJ members in responding
to posts are manifested in four types, namely one speech strategy, two speech
strategies, three speech strategies, and four speech strategies. The dominant type of strategy used to express
disagreement is one speech strategy. Based on the intensity or level of the confrontation, the
disagreement expressed by the members of the ICJ mostly belongs to the type of
strong disagreement. The diversity of disagreement strategies found in this
study is caused by several factors, namely social media factors, topic and
content of posts, and gender. First, based on the characteristics of Facebook, the form of disagreement
strategy tends to be concise and delivered more confrontational than direct
communication. Second, posts in the ICJ Facebook group that seek to
oppose or conflict with public values, views or perceptions and offend personal
privacy will receive a lot of disagreement responses, especially disagreement
with strong intensity. Third, male ICJ members are more complex in expressing
their disagreement on social media. Male ICJ members tend to be more confrontational in expressing disagreement
on social media (ICJ Facebook groups).
Kata Kunci : Sociopragmatik, Disagreement, Facebook, Info Cegatan Jogja